Reporter: Izzatul Mazidah, Rani Nossar, Tri Sulistiowati, Yuthi Fatimah | Editor: Rizki Caturini
Jakarta. Menyantap camilan di kala senggang sudah menjadi kegemaran sebagian masyarakat Indonesia. Itu sebabnya, banyak bermunculan gerai jajanan di berbagai tempat. Salah satu camilan yang sudah cukup akrab di lidah masyarakat adalah sosis. Kudapan yang terbuat dari olahan daging sapi atau daging ayam ini kini makin marak dijajakan di rombong-rombong pinggir jalan. Penyajiannya pun kian beragam, ada yang digoreng ataupun dibakar dengan tambahan berbagai saus.
Tidak sedikit pengusaha sosis menawarkan kemitraan usaha untuk mengembangkan usaha. Untuk mengetahui potensi usaha ini ke depannya, kali ini KONTAN akan mengulas perkembangan usaha terkini sejumlah kemitraan usaha sosis, diantaranya Mexico Sosis Bakar, Sosis Bakar Si Mantab dan Sosis Bakar Tyson. Berikut ulasannya:
Mexico Sosis Bakar
Usaha besutan Eko Amrianto ini mulai menjalankan usaha dan menawarkan kemitraan usaha sejak awal 2014. Ketika KONTAN mengulas kemitraan yang berpusat di Jakarta ini pada Juli 2014, gerai yang beroperasi baru ada tiga, yakni dua gerai milik mitra dan satu gerai milik pusat. Kini, jumlah gerainya sudah bertambah menjadi tujuh gerai, dengan komposisi dua milik pribadi dan lima gerai lainnya milik mitra. Seluruh gerai tersebut tersebar di beberapa wilayah di Jakarta dan Tangerang.
Sejauh ini belum ada perubahan tawaran kemitraan yang ditawarkan Mexico Sosis Bakar. Nilai investasinya masih tetap senilai Rp 7 juta. Dengan modal tersebut fasilitas yang diberikan adalah satu unit gerobak, perlengkapan memasak, perlengkapan promosi, pelatihan, bahan baku awal, dan perlengkapan tambahan lainnya.
Eko menghitung, mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 5 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku dan biaya operasional lainnya, mitra masih bisa meraup laba bersih hingga 40%. Sehingga mitra sudah bisa balik modal dalam waktu 2,5 bulan.
Mexico Sosis Bakar membanderol harga jual mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 10.000 per porsi. “Kami belum menaikkan harga jual karena tidak mau kehilangan pelanggan di tengah persaingan sudah cukup ketat," ujar Eko.
Dia menawarkan sosis dengan empat varian rasa, seperti rasa keju dan lada hitam. Sepanjang tahun 2015, Eko menargetkan dapat memperluas wilayah kemitraan usaha hingga keluar Jakarta dan Tangerang.
Sosis Bakar Si Mantab
Bisnis ini berdiri pada awal tahun 2014 di Bekasi, Jawa Barat. Saat itu juga, pemiliknya Achmad Amron, langsung menawarkan kemitraan usaha. Ketika KONTAN mengulas usaha ini pada April 2014, Amron baru memiliki dua mitra usaha. Namun, saat ini gerai Sosis Bakar Si Mantab sudah bertambah menjadi delapan mitra, yaitu lima gerai milik mitra dan tiga gerai pusat. Penambahan jumlah mitra Sosis Bakar Si Mantab ini tersebar di Semarang, Mojokerto, Bekasi, dan Gresik.
Di awal tahun 2015 ini, tidak ada perubahan penawaran paket kemitraan. "Paket masih sama, tidak ada perubahan maupun penambahan paket. Harganya juga sama," kata Amron.
Paket investasi yang dia tawarkan yaitu paket booth senilai Rp 12 juta, paket meja lipat bergambar sebesar Rp 6,5 juta, dan paket meja lipat putih Rp 5,5 juta. Paket-paket investasi tersebut menyediakan fasilitas panggangan empat tungku, cooler box, perlengkapan masak, dan tentunya bahan baku sosis, saus, sambal, dan mayonais.
Selain itu, harga jual dan varian rasa masih tetap sama, yakni berkisar Rp 7.000−Rp 15.000 per porsi dengan varian rasa keju, lada hitam, dan original. Namun, saat ini Sosis Bakar Si Mantab memiliki tambahan jenis sosis, yaitu sosis merah. Ukuran sosis yang ditawarkan oleh Sosis Bakar Si Mantab adalah sosis mini bratwust ukuran 3 cm x 10 cm, jumbo bratwust ukuran 3 cm x 15 cm, dan big bratwust ukuran 3 cm x 21 cm.
Amron bilang, semakin banyaknya penawaran kemitraan sosis bakar yang serupa jadi kendala dirinya dalam mengembangkan Sosis Bakar Si Mantab. "Apalagi mereka menawarkan harga jual sosis yang lebih murah," ujar Amron.
Untuk menyiasati persaingan itu, Amron tetap menjaga kualitas sosis yang dijual. Dia mengklaim, daging sosis yang dijual di gerai Sosis Bakar Si Mantab lebih berasa.
Bisnis sosis bakar ini masih diminati masyarakat karena keuntungannya yang cukup besar, yaitu 30%−40% dari omzet. Oleh karena itu, tahun ini Amron menargetkan bisa mengembangkan usaha dengan menambah 30 mitra. Selain itu, Amron juga berekspansi dengan membuka kemitraan usaha kuliner lainnya yaitu panekuk durian dan mochi es krim dengan label Si Mantab.
Sosis Bakar Tyson
Salah satu pengusaha bisnis sosis bakar lainnya adalah Yadi Hendrawan yang mengusung merek Sosis Bakar Tyson dari Jakarta. Merintis bisnis tahun 2013, Yadi gencar menawarkan kemitraan sejak awal tahun 2014.
Saat KONTAN mengulas usaha ini pada Juni 2014, baru ada satu mitra yang menggunakan merek Sosis Bakar Tyson dan beberapa lainnya menggunakan brand sendiri. Kini, mitra usahanya berkembang cukup pesat. Sudah ada sekitar 188 mitra yang bergabung di seluruh Indonesia, baik yang menggunakan merek Sosis Bakar Tyson maupun merek sendiri. Cabang milik pusat pun kini bertambah menjadi lima gerai.
Sosis Bakar Tyson adalah kemitraan yang menawarkan sosis daging sapi dan ayam dan disajikan dengan varian topping, seperti keju, black paper dan original. Yadi dan tim manajemennya tahun ini masih fokus mengembangkan kemitraan dengan target pertambahan mitra di tahun 2015 sekitar 500 mitra.
Selain itu, soal harga sosis, Yadi masih akan mematok harga jual mulai Rp 2.000 hingga Rp 20.000 per porsi untuk sosis ukuran 30 cm.
Namun, ada sedikit perubahan paket investasi yang ditawarkan. Kini Sosis Bakar Tyson menurunkan harga paket hemat dari sebelumnya senilai Rp 3,9 juta menjadi Rp 3,5 juta. Sementara paket lengkap yang sebelumnya seharga Rp 4,5 juta sekarang naik menjadi Rp 6 juta.
Yadi juga menambah satu paket investasi yang bisa dipilih, yakni paket super dengan nilai investasi sebesar Rp 10 juta. Mitra usaha akan mendapatkan fasilitas booth portable, spanduk dan banner, selang dan regulator, cold box, tusuk sate, baskom dan stoples dan perlengkapan usaha lainnya.
Perbedaannya, pada paket hemat, mitra akan mendapatkan kompor panggang tanpa asap satu tungku. Sedangkan paket lengkap mendapat kompor panggang tanpa asap empat tungku. Lalu untuk paket super mitra akan dapat booth portable eksklusif, kompor empat tungku tanpa asap, selang regulator, frezeer 100 liter, dan mendapatkan bahan baku awal lebih banyak yaitu 30 kg.
Manajemen pusat kini masih tetap fokus berpromosi lewat media online dan berbagai situs seperti Facebook, Kaskus, Olx, Bukalapak.com dan waralabaku.com.
Meski perkembangan mitra usaha saat ini tumbuh cukup signifikan, namun kendala yang masih dihadapi Yadi saat ini yaitu masalah logistik bahan baku.
Karena lokasi mitranya tersebar cukup jauh di berbagai daerah di seluruh Indonesia seperti Bali, Bontang, Lampung, dan kota-kota lainnya, Yudi kerap agak kerepotan mengurusi proses pengiriman bahan baku.
Menurut Khoirussalim Ikhsan, Konsultan Waralaba dari Entrepreneur College, peluang bisnis kemitraan sosis masih cukup besar untuk berkembang. Sebab, karakteristik masyarakat Indonesia yang doyan ngemil di waktu santai, misalnya, membuka banyak peluang. Mengingat sosis yang banyak ditawarkan di booth belakangan ini adalah menu camilan, bukan sebagai makanan utama.
Jika melihat perkembangan pada ketiga brand yang diulas tersebut, sebagian besar penambahan mitra belum begitu pesat. Ini mungkin saja bukan karena tren makanan olahan sosis ini sedang turun, tapi karena para pemilik kemitraan yang belum maksimal dalam mengelola kemitraannya.
Sebut saja kemitraan dari Mexico Sosis Bakar yang baru mendapatkan tiga tambahan mitra dalam setengah tahun terakhir. Usia usaha yang masih satu tahun dan tawaran kemitraan yang juga masih anyar, membuat usaha ini belum banyak diketahui orang. Hal ini juga sama yang terjadi dengan kemitraan usaha Sosis Bakar Si Mantab.
Meski begitu, prospek penjualan sosis masih akan selalu baik sebab harga jual sosis masih terjangkau di sekitar Rp 10.000 per porsi. Untuk menjalankan usaha sosis ini pun tidak perlu membutuhkan modal besar, karena rata-rata kurang dari Rp 10 juta.
Hanya saja, jika pemilik usaha mau lebih banyak mendapatkan pelanggan dan mitra usaha, mereka harus harus lebih gencar lagi menunjukkan nilai lebih produknya dari produk sosis lainnya yang sudah ada. Seperti contohnya, sosis yang disajikan harus segar dan dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet atau dengan inovasi rasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News