kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemtan akan perbesar impor sapi indukan dari Australia


Jumat, 16 November 2018 / 17:51 WIB
Kemtan akan perbesar impor sapi indukan dari Australia
ILUSTRASI. ilustrasi sapi impor


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka mempercepat peningkatan populasi sapi di dalam negeri, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menambah sapi indukan impor dari Australia.

Sugiono, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan mengatakan, langkah ini wujud investasi dan pondasi yang ditanamkan pemerintah sebagai komitmen dalam mewujudkan swasembada daging sapi.

“Melalui upaya ini kita harapkan akan terjadi penambahan sumber produksi sebagai pengerak peningkatan populasi dua tahun yang akan datang, sekaligus bertambahnya usaha berskala bisnis untuk ternak itu sendiri," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (16/11).

Menurutnya, Kementerian Pertanian pada tahun 2015-2016 telah melakukan importasi sapi indukan sebanyak 6.323 ekor yang didistribusikan ke 229 kelompok di 48 kabupaten/kota pada 4 propinsi yaitu: Aceh, Sumatra Utara, Riau, dan Kalimantan Timur. Kemudian pada November 2018 telah terjadi peningkatan populasi sebesar 17,65 % atau meningkat menjadi 7.439 ekor, sehingga ada penambahan populasi sebanyak 1.116 ekor.

Selain penambahan sapi indukan impor, pemerintah juga telah berupaya untuk meningkatkan pembiayaan di sub sektor peternakan khususnya sapi, diantaranya dengan memperbesar alokasi anggaran untuk peternakan sapi, yang sejak tahun 2017 hingga saat ini alokasi APBN difokuskan pada Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting) yang bertujuan untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di tingkat peternak.

Menurutnya, esensi pengembangan sapi potong saat ini adalah mengubah pola pikir petani ternak kita, yang cara beternaknya selama ini masih bersifat sambilan, menuju ke arah profit dan menguntungkan bagi dirinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×