kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenyal cuan gerai Pempek Sultan


Rabu, 17 Mei 2017 / 15:05 WIB
Kenyal cuan gerai Pempek Sultan


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

Kendati banyak makanan asing menyerbu dunia kuliner di negeri ini, penganan tradisional tetap mendapat tempat di lidah masyarakat. Citarasa yang otentik selalu menjadi kerinduan bagi orang Indonesia yang telah mengenal kelezatan kulinernya sejak lama.

Salah satu yang masih digandrungi adalah pempek. Meski menjadi makanan khas Palembang, bisnis pempek juga berkembang di daerah lainnya. Salah satu pelaku yang mengambil peluang ini adalah Nanda Sugiono yang membuka Pempek Sultan di Jakarta awal tahun lalu.  

Di Jakarta, gerai Pempek Sultan memang terhitung baru. Namun, sejatinya keluarga Nanda sudah menekuni bisnis pempek sejak lama di Palembang. Sejak 1999, sang ibu mengolah pempek dengan melayani pesanan.  

Nanda mengklaim produknya punya citarasa khas karena menggunakan resep dari keluarganya. Dia juga mempertahankan pengolahan secara tradisional dan menggunakan bahan baku daging tenggiri betina.  

Seperti gerai pempek lainnya, berbagai menu pempek dijual di sini. Sebut saja, kapal selam, lenjer, kulit, adaan dan pempek telur. Menyasar kelas menengah atas, Nanda mematok harga mulai Rp 8.000 per biji. Ia juga menyiapkan paket berisi 32 pempek seharga Rp 225.000.

Dapur pembuatan pempek ini masih berada di Palembang. Sebab, bahan baku lebih mudah diperoleh di sana, sehingga biaya produksi lebih kecil. Meski tanpa pengawet, pempek ini bisa ahan hingga tiga bulan dalam kondisi beku.  

Full operation

Ingin mengembangkan usahanya, sejak Mei ini, Nanda mulai menawarkan kemitraan. Dengan paket investasinya Rp 60 juta, mitra akan mendapat hak untuk menggunakan merek, 1.000 biji pempek (berbagai varian)  dan sistem pengelolahan usaha.

Supaya gerai mitra bisa berkembang dengan cepat, Nanda mengadopsi konsep full operation atau pusat yang akan menjalankan gerai mitra. Jadi, mitra cukup menanamkan modal dan menerima laporan keuangan setiap bulan.

Lantas, pusat akan mendapatkan bagian dari penjualan. Nanda akan mengambil 15% dari omzet penjualan sebagai bagian untuk manajemen.   

Yang perlu diingat, mitra harus menyiapkan tempat dengan luas minimal 3x2 m2. Selain itu, mitra juga harus menyediakan modal tambahan untuk desain interior, pembelian perlengkapan dan peralatan resto serta kemasan.

Berdasarkan hitungan Nanda, waktu balik modal sekitar satu sampai dua tahun. Dengan catatan, mitra bisa mencatat omzet Rp 5 juta saban hari. Bila dikalkulasi, total penjualan Rp 150 juta/bulan, mitra akan mendapatkan keuntungan 30% dari omzet.

Dalam waktu dekat, Nanda dengan menggandeng ketiga temannya, juga akan menambah satu gerai pusat di Jakarta. Selain pempek, di gerai barunya akan tersedia menu khas lainnya, seperti burgo.

Erwin Halim, pengamat usaha dari Proverb Consulting menilai menu pempek sudah memiliki penggemar sendiri dan masih eksis sampai sekarang. Hanya, ia melihat target penjualan yang ditetapkan manajemen terlalu tinggi mengingat Pempek Sultan adalah merek baru, serta persaingan usaha kuliner yang sudah ketat.

Makanya, manajemen harus getol melakukan branding untuk meningkatkan brand awareness. Caranya, dengan memasang promo buy one get one free drink atau lainnya.   

Pempek Sultan
Lantai Dasar, Gandaria City Mall
Jakarta Selatan
HP. 08117801011

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×