kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Kerjasama langsung dengan peternak (2)


Kamis, 19 Februari 2015 / 17:59 WIB
Kerjasama langsung dengan peternak (2)
ILUSTRASI. Karyawan melintas dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Havid Vebri

Sentra pemotongan ayam di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Tanah Tinggi, Tangerang merupakan pemasok ayam terbesar di Kota Tangerang. Pusat pemotongan unggas ini rutin memasok ayam ke pasar-pasar tradisional di Kota Tangerang.

Pasokan ayam ke pasar-pasar itu sudah dalam keadaan bersih, sehingga pedagang tinggal menjualnya saja. Demi kelancaran pasokan ayam ke pedagang, para pemotong ayam di tempat ini sudah menjalin kerjasama langsung dengan para peternak.

Ada banyak peternak ayam yang mereka ajak kerjasama, di antaranya di Bogor, Serpong, Mauk, Curug dan daerah lainnya di sekitar Tangerang. Biasanya pasokan ayam ke pusat pemotongan ini datang sekitar jam 17.00 WIB-01.00 WIB. Alhasil, aktivitas pemotongan di tempat ini berlangsung  hingga pagi dan langsung didistribusikan ke pasar-pasar.

Ada kriteria ayam khusus yang mereka pesan dari peternak. Rusmin, salah seorang pengusaha ayam potong  mengatakan, mereka hanya memesan ayam jenis boiler karena masa tumbuh kembang ayam ini cepat dan harganya murah.

Karena harganya yang terjangkau, banyak masyarakat lebih memilih ayam ini ketimbang ayam kampung atau lainnya. Kriteria lain, usia ayam berkisar antara 30 hari sampai 40 hari,  dengan berat sekitar 1,5 kilogram (kg)-2 kg.

Dalam sehari, Rusmin bisa memesan 4 truk berkapasitas 300 ekor ayam hidup. Sementara pengusaha lain, Susanto biasa memesan dua truk per hari. Satu truknya bisa membawa 100 ekor-200 ekor ayam hidup. "Saya sudah menjalin rekanan dengan peternak asal Serpong selama puluhan tahun," katanya.

Karena jangkauan sentra ini sangat luas, biasanya ayam-ayam potong ini dipasok ke Pasar Induk Tangerang. Dari situ ayam lalu didistribusikan ke pasar-pasar di Tangerang, seperti Pasar Kebon Besar, Pasar Cikupa, Pasar Sepatan, Pasar Kemis, Pasar Cengkareng, Pasar Cikokol, Pasar Ciledug, Pasar Baru, Pasar Anyar, dan Pasar Serpong.

"Kami masing-masing pengusaha ayam potong sudah memiliki palanggan sendiri di tiap-tiap pasar," ujar Rusmin. Selain ke pedagang pasar, banyak juga pengusaha katering menjadi pelanggan  mereka. Menurut Rusmin, sejauh ini tidak ada kendala pasokan ayam dari peternak.

Kalau pun ada, paling distribusi seret pas musim hujan dan banjir. Saat itu, pengiriman ayam terganggu karena laju truk pengangkut terhambat banjir, sehingga tidak bisa mengirim tepat waktu.

Sementara pelanggan tetap meminta pasokan ayam setiap harinya. "Kalau sudah begitu pusing juga," katanya. Menurut Rusmin, penjualan ayam mencapai puncaknya saat  Lebaran dan tahun baru. Saat itu, pembelian melonjak tajam dibanding hari biasa.        

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×