kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketua Koperasi PIBC: Beras medium lebih banyak dari premium, cek stok hulu dan gudang


Minggu, 11 November 2018 / 17:52 WIB
Ketua Koperasi PIBC: Beras medium lebih banyak dari premium, cek stok hulu dan gudang
ILUSTRASI. Pekerja mengangkut beras di Pasar Induk Beras Cipinang


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kunjungan Menteri Pertanian dan Kepala Bulog ke Pasar Beras Induk Cipinang beberapa waktu lalu menuai protes dari koperasi setempat. Pasalnya, tudingan pedagang mencampur beras medium dengan premium dinilai salah. Tak hanya itu, keadaan stok premium yang melampaui medium dikarenakan kondisi hulu sedang panen gadu sehingga kualitas lebih tinggi dan harga gabah naik.

Ketua Koperasi PIBC Zulkifli Rasyid menyampaikan kondisi pasokan premium melebihi medium karena daerah penghasil tengah memasuki musim panen gadu yang menghasilkan gabah dengan kualitas dan harga lebih tinggi. "Mentan itu justru kalau terjadi kekosongan di pasar harusnya berperan penting melihat apa penyebabnya di hulu yaitu gabah Rp 5.500 per kg, diolah jadi medium tidak kena," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (11/11).

Dengan kondisi harga gabah di Rp 5.500 per kg, menurut perhitungan Zulkifli, maka harga berasnya jadi Rp 10.500-Rp 11.000 per kilogram yang mana adalah harga premium. Ia juga menegaskan, tidak ada pencampuran beras medium dan premium dalam kondisi ini.

Namun mahalnya harga gabah saat ini menurut Zulkifli sudah tidak bisa dibendung. Menurutnya, tidak mungkin meminta petani maupun penggilingan untuk menurunkan harga gabah ataupun olahannya karena bakal mengikis margin dengan signifikan.

Juga tak mungkin untuk memaksa konsumen membeli beras premium karena dijual di harga yang melebihi kemampuan daya beli pangsa pasar beras medium. Maka, Zulkifli melihat bila Kemtan dan Bulog benar ingin lakukan operasi pasar, seharusnya tidak hanya dengan sidak, tapi dengan mengeluarkan surat rekomendasi menggelontorkan pasar dengan beras cadangan Bulog hasil impor.

"Artinya kalau ada kekosongan di pasar artinya bagaimana pemerintah bisa mengisi kondisi tersebut, cek stok hulu dan gudang. Bulog ada cadangan maka gelontorkanlah beras tersebut ke pasar," kata Zulkifli.

Mengutip informasi dari laman Food Station Tjipinang Jaya per Sabtu (10/11), stok berasnya saat ini tercatat sebesar 50.803 ton. Menurut Zulkifli, 20% dari stok tersebut berupa beras medium dan 80% merupakan premium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×