kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Khaira Energy menangkap fulus dari sang surya dalam baterai


Jumat, 29 Maret 2019 / 13:10 WIB
Khaira Energy menangkap fulus dari sang surya dalam baterai


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemanfaatan energi baru terbarukan tengah tren saat ini. Faktor penyebab utama adalah persoalan beban biaya listrik yang terus naik. Dengan memanfaatkan energi baru terbarukan, ini diharapkan bisa meminimalisir pembayaran listrik. Salah satunya dengan memanfaatkan energi sinar matahari.

Ini pula yang coba ditawarkan Khaira Energy. Perusahaan rintisan yang memfokuskan diri pada layanan pemanfaatan energi surya ini mencoba memberi solusi memanfaatkan atap bangunan menjadi sumber energi listrik, dengan memakai panel surya.

Yang membuat Khaira Energy berbeda dengan sistem panel surya lainnya adalah keberadaan sistem pengisian baterai sesuai kondisi atau smart battery system. Jadi, saat tidak ada sinar matahari, pengguna bisa memakai energi yang tersimpan di baterai tersebut.

"Kami tak hanya menggunakan panel surya tapi menyimpan hasil energi tersebut ke dalam smart battery system dan ini satu-satunya di Indonesia." klaim Yulian Widodo, chief executive officer Khaira Energy kepada KONTAN.

Pria yang kerap dipanggil Ian tersebut menambahkan, sistem pada baterai tersebut juga bisa diisi ulang dengan memakai aliran listrik biasa. Artinya, pengguna bisa mengisi ulang baterai tersebut pada malam hari layaknya mengisi ulang daya baterai di gadget.

Dengan sistem tersebut, Yulian mengklaim pengguna cuma perlu memakai listrik PLN berkisar empat sampai enam jam per hari saja. "Berdasarkan hitungan kami, pengguna bisa menghemat pengeluaran biaya listrik bulanan hingga 70% ," klaimnya.

Perusahaan asal Bandung tersebut sudah menjalankan bisnis tersebut selama tiga tahun. Hasilnya, hingga kini sudah ada 40 bangunan yang tersebar di lima kota. Kebanyakan pengguna berasal dari pelaku industri dan usaha yang membutuhkan listrik 24 jam. Dus, baterai ala Khaira Energy ini menjadi pengganti genset.

Tak heran bila Khaira Energy tahun lalu sudah meraup pendapatan sekitar Rp 3 miliar. Untuk pemasangan panel surya dan smart battery system, Khaira Energy mematok biaya Rp 40 jutaan untuk menghasilkan daya hingga 1.000 watt. Itu sudah termasuk panel surya buatan Eropa.

Meski sudah menuai hasil positif, Yulian mengaku kalau masih ada pasar yang belum mengetahui manfaat dari penggunaan energi baru terbarukan tersebut. Untuk itu, mulai tahun ini, pihaknya bakal menjalin kerjasama dengan para arsitek untuk bisa memasukkan sarana instalasi listrik panel surya besutan Khaira Enegry.

Rencana lainnya yang juga segera dieksekusi pada tahun ini adalah dengan meluncurkan jenis baterai berbahan dasar lithium ion. Jenis baterai itu diklaim bisa tahan lebih lama ketimbang baterai sekarang yang berbahan dasar lit carbon dan lit acid. yang usia pemakaiannya maksimalnya 25 tahun.

Dengan ekspansi bisnis tersebut, Yulian menargetkan bisa menambah jumlah pengguna hingga 130 klien di akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×