kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kiat Abadi Klender mengembangkan diri di bisnis furnitur


Sabtu, 16 Maret 2019 / 12:10 WIB
Kiat Abadi Klender mengembangkan diri di bisnis furnitur


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wilayah Klender, yang terletak di Jakarta Timur, menjadi salah satu sentra furnitur ternama di sekitar ibukota. Kiprah para pebisnis furnitur di wilayah yang berdekatan dengan Pulogadung dan Rawamangun Jakarta Timur tersebut sudah berlangsung puluhan tahun silam. Salah satunya adalah Toko Abadi Klender.

Bagi sebagian warga di sana, nama Toko Abadi Klender sudah tidak asing. Saat ingin membeli ragam perabot furnitur, termasuk juga bahan baku seperti tripleks. Sekarang, siapa sangka laju bisnis toko tersebut semakin berkembang dan sudah memanfaatkan teknologi digital untuk program pemasaran.

Tak hanya itu mereka membangun pusat furnitur Toko Abadi Klender Center di sekitar Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur.

Padahal awal mula Abadi berbisnis bukanlah sebagai pebisnis furnitur. Sutanto Peruna, sang pendiri bersama sang isteri, Tung Wie Fong mula-mula hanya berbisnis toko besi di wilayah tersebut pada tahun 1977.

Tapi karena perkembangan bisnis di wilayah tersebut banyak bermunculan pemain bisnis furnitur, Abadi pun mulai secara perlahan mengalihkan bisnisnya. Makin lama, usaha Sutanto tumbuh. Terutama sebagai pemasok kebutuhan produk furnitur, seperti triplek.

Kemudian, ada ide dari Sutanto untuk pengembangan lebih lanjut dari produk furnitur. Apalagi ia melihat banyak jebolan arsitektur yang butuh wadah untuk merealisasikan rancangannya, terutama yang berkaitan dengan produk furnitur dan interior. "Ada hal yang tak terduga dari arsitek muncul saat melihat produk furnitur," katanya, saat peresmian Toko Abadi Klender Center, Jumat (8/3).

Akhirnya, ia memutuskan membangun Abadi Klender Center. Gedung empat lantai seluas sekitar 5.000 m. Di areal ini, Abadi menyajikan 16 kategori produk furnitur dan sejenisnya dari sebanyak 20.000 item produk furnitur dan lainnya.

Edwin Halim, Project Director Abadi Klender Center, sekaligus menantu dari Sutanto mengatakan, sejatinya, konsep yang ada di Abadi Klender Center rada berbeda dengan toko furnitur pada umumnya. Sebab, ia lebih mengutamakan setiap konsumen yang datang untuk melihat, dan mengkonsultasikan rancangan produk furnitur yang ingin mereka buat. Jadi bisa disebut sebagai workshop. Tentu setelah melihat ragam bahan baku atau contoh produk yang ada di sana.

Adapun segmen pasar yang dituju pun beragam mulai dari bawah hingga atas. Untuk produk, sekitar 50% produk yang ada merupakan hasil rancangan Abadi dengan merek Yane. "Jadi bedanya kami dengan toko furnitur yang lain adalah kami membantu dan mengkreasikan apa yang dicari konsumen, Katanya.

Dengan konsep seperti itu, Edwin optimistis laju bisnis Abadi Klender Center bakal terus melaju. Sampai akhir tahun ini, ia menargetkan pertumbuhan bisnisnya bisa mencapai 50%.

Adapun rencana ekspansi selanjutnya adalah rencana untuk menambah gerai Abadi di lokasi lain di luar dari wilayah Klender. Sayang, Sutanto tidak merinci waktu persis rencana tersebut bisa terealisasikan. Yang jelas, lokasi gerai kedua sudah ada dalam daftarnya, yakni daerah yang punya prospek yakni Alam Sutera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×