Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Johana K.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Marketing dalam bisnis sangat diperlukan untuk memperkuat brand dan memperbesar pangsa pasar. Karenanya, Bogasari pun terapkan strategi marketing melalui pembinaan pelaku UKM, khususnya yang menjadi Bogasari Mitra Card (BMC).
Erwin Sudharma, Vice Head Division of Bogasari menyebutkan, pasar terbesarnya merupakan pelaku UKM. "Sekitar 65% adalah pelaku UKM," ujarnya di Jakarta.
Oleh karena itu, dengan mengusung filosofi tumbuh bersama perusahaan mengadakan pembinaan-pembinaan kepada para anggotanya. Adapun saat ini untuk anggota BMC sendiri berjumlah 40.000 anggota.
Untuk mempererat jalinan dengan pelaku UKM, Bogasari memberikan penghargaan bagi para anggotanya melalui SME Award. Adapun, pada ajang tersebut 100 anggota mendaftar dan setelah melalui seleksi aspek keuangan, permodalan, pemasaran, SDM, dan perizinan . Lantas terpilih 15 nominator yang dibagi dalam tiga kategori.
Rudianto Pangaribuan, PR & Communication Bogasari mengatakan, ada tiga kategori yaitu Silver, Gold, dan Platinum. Kategori Silver berlaku bagi pelaku usaha yang menggunakan tepung terigu 2 sak-249 sak (1 sak= 25 kilogram). Sedangkan, kategori Gold sebanyak 250 sak - 749 sak. Untuk kategori Platinum mulai 750 sak-3.000 sak per bulan.
Lewat ajang ini, perusahaan ini ingin meningkatkan brand awareness masyarakat. "Secara langsung ke bisnis memang tidak, tapi target kami meningkatkan brand kami di masyarakat dan memotivasi pelaku usaha lainnya guna menjaring pasar baru," kata Rudianto.
Erwin menambahkan, tahun depan Bogasari juga akan mengeluarkan program baru kembali yaitu Small Medium Enterprise Development (SDC). Melalui program tersebut, kata dia, perusahaan di bawah Grup Indofood ini ingin menyiapkan para pelaku UKM bersiap menghadapi revolusi industri 4.0. "Tujuannya untuk pembekalan buka usaha. Mereka kami latih sebulan untuk mengembangkan usaha," ujarnya.
Sebab, untuk memulai usaha butuh keberanian. Oleh sebab itu, pada program tersebut para pelaku usaha kurang lebih 60% akan mendapatkan pembelajaran teori dan 40% praktik. Sedangkan, targetnya yaitu para milenial.
Jaman yang terus berubah menuntut pelaku usaha untuk adaptif khususnya dengan teknologi. Sebab, teknologi juga akan menentukan strategi pemasaran. Lanjutnya, setelah selesai pembekalan tersebut, para pelaku usaha juga akan dibimbing selama tiga bulan setelah membuka usahanya.
Adapun program tersebut dilandasi oleh banyaknya jumlah anggota BMC yang berumur kurang dari 35 tahun. Ada 9.000 anggota milenial dari total 40.000 anggota BMC yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News