kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kiat-kiat berjualan buku melalui dunia maya


Rabu, 11 Mei 2016 / 16:19 WIB
Kiat-kiat berjualan buku melalui dunia maya


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: S.S. Kurniawan

Di era semua serba online, maka banyak bisnis yang ikutan jualan melalui dunia maya. Termasuk juga menjual buku.

Kalau dulu toko-toko buku banyak menghiasi pusat perbelanjaan, kini pelan-pelan toko-toko buku mulai mengurangi ekspansinya dalam bentuk membuka gerai baru dan ikut berjualan secara daring.

Penjualan buku melalui online memang banyak memangkas biaya yang harus dikeluarkan. Potensi bisnis ini juga masih bagus di tengah tantangan perubahan zaman.

Minat baca masyarakat Indonesia masih bisa dijaga oleh komunitas-komunitas yang terus bertumbuh. Program pemerintah juga masih terus membangun budaya membaca pada masyarakat Indonesia.

Sehingga, ini menjadi peluang usaha tersendiri bagi pebisnis toko buku online.

Nah, menjual buku melalui online memang tidak begitu mudah, karena banyak hal yang perlu disiasati. Apalagi sudah banyak perusahaan maupun perorangan yang sudah lebih dulu memulai bisnis ini.

Namun, tak ada kata terlambat untuk memulai sebuah usaha. Muhammad Syafiq Ali'elha, pemilik Khatulistiwa.net, menceritakan, saat memulai bisnisnya pada tahun 2007 lalu, internet masih merupakan barang yang mahal. "Provider internet masih sedikit dan belum semurah seperti saat ini," ujar Syafiq kepada KONTAN.

Saat memulai, ia pun masih harus keluar masuk warung internet (warnet) untuk menjalankan bisnisnya. Namun, karena memiliki hobi membaca buku dan menulis, ia pun menjalankan bisnis ini dengan penuh semangat.

Pelan-pelan, Syafiq pun berhasil menjalankan bisnisnya hingga saat ini. Saat memulainya hanya sendirian, kini ia sudah memiliki tiga karyawan dan sebuah gudang buku yang juga dijadikan kantor.

Margin lumayan

Lain lagi ceritanya dengan Setiawan, salah satu pemilik Bukukita.com. Ia menceritakan, saat memulai bisnis pada tahun 2006 lalu bersama temannya, niat Setiawan hanya menjadikan bisnis toko buku online ini sebagai bisnis sambilan.

Sebelum memulai bisnis toko buku online, Setiawan bersama temannya adalah seorang web developer. Ia kerap memberi pelatihan komputer pada perusahaan dan instansi pemerintah.

Nah, salah satu rekannya juga sering membuat buku-buku tentang komputer. Temannya itu pun sering mendapatkan buku contoh dari penerbit.

Buku-buku contoh tersebut kerap kali terbengkalai begitu saja. Setiawan pun terpikir untuk  menjualnya.

Karena mempunyai latar belakang web developer, Setiawan bersama temannya langsung kepikiran untuk membuat website penjualan online

Hasilnya, saat ini sudah ada 18 orang yang menjadi karyawan. Keanggotaan Bukukita.com pun terus naik, saat ini tercatat ada 145.000 anggota. 

Aulia Halimatussadiah, pemilik toko buku online Kutukutu-buku.com, mengatakan, ia merintis toko buku online karena lebih memilih berbisnis ketimbang jadi karyawan perusahaan. Aulia yang saat itu masih menjadi karyawan pun mendirikan toko buku online bersama rekan sekantornya di 2006 silam.

Modalnya kurang dari Rp 10 juta. Hanya dalam tiga bulan, Kutukutubuku.com ramai dikunjungi calon konsumen.

Berbicara keuntungan, margin berjualan buku online memang tak terlalu besar. Syafiq menceritakan bisnis buku online merupakan kerjasama penjual dengan penerbit. Biasanya, penerbit memberi diskon hingga 30% dari harga jual buku.

Dari diskon itu, penjual buku online bisa memberi diskon 10%-15% ke pembeli. Diskon inilah yang merangsang konsumen membeli melalui online.

Jadi, harga buku lebih murah dibanding di toko buku biasa. "Marginnya antara 10% hingga 20% per buku," ujar Syafiq.

Namun, jangan melihat kecilnya margin itu. Karena jika penjualan sudah semakin besar maka keuntungan pun bisa semakin besar.

Syafiq menceritakan, dalam sehari Khatulistiwa bisa menjual 30 buku. "Belaka-ngan bisnis ini memang turun. Tetapi tahun 2008-an kami sempat menjual hingga 300 buku per hari," ujarnya. 

Sedangkan Setiawan mengatakan bisnisnya memang terus bergerak dinamis. "Kami bisa menjual 200-300 buku per harinya," ujar Setiawan.

Nah, pengalaman Setiawan dan Syafiq ini menunjukan kalau ada kemauan pasti ada jalan. Latar belakang Syafiq yang hobi membaca dan Setiawan yang web developer memang membantu mereka memulai bisnisnya.

Tetapi, memulai dari nol pun tak masalah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×