Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu pengembang ekosistem start up Indonesia, Kibar jalin bekerja sama dengan Google Developers Launchpad. Kerja sama ini meluncurkan akselator bagi start up, Digitaraya.
Chief Executive KIBAR Yansen Kamto mengatakan Digitaraya akan menyeleksi start up yang fokus dalam mencapai produk atau market fit. Artinya bukan lagi start up yang baru saja menguji ide solusi dari sebuah permasalahan.
Tujuannya agar start up tersebut dapat menjangkau lebih banyak pengguna serta dapat meningkatkan retensi. Kerja sama dengan Google Developer Launchpad, Digitaraya akan terhubung dengan jaringan akselerator di dunia seperti dari Amerika Latin, Afrika, Eropa, dan Asia.
"Digitaraya juga akan mendapat akses penuh terhadap jaringan Google dari seluruh dunia. Pembelajaran dalam menjalankan start up dari Silicon Valley. Ada hasil riset serta pengalaman Google selama dua puluh tahun terakhir dalam membangun bisnis, produk, dan tim dalam skala besar," ujar Head of Startup Relations Digitaraya Alyssa Maharani pada peluncuran Digitaraya di Jakarta, Senin (14/5).
Selain itu, start up akan dikoneksikan dengan investor dari seluruh dunia. Akan dibimbing oleh mentor yang berpengalaman di bidang teknologi serta dihubungkan dengan korporasi dan pemerintah.
Alyssa bilang terdapat enam vertikal start up yang menjadi fokus Digitaraya yakni pertanian, pendidikan, kesehatan, pariwisata, logistik, dan energi. Dalam programnya, Digitaraya akan menyelenggarakan dua batch atau angkatan dalam satu tahun. Setiap batch akan diakselerasi selama tiga bulan.
"Pada batch pertama ini kita mengincar 8 start up. Namun tidak kemungkinan berikutnya akan kita tambah. Kita mulai dari kecil dulu, lagian hal paling penting bagi akselerator adalah ketersediaan mentor yang expert," ujar Alyssa.
Ada beberapa hal yang dilihat oleh Digitaraya dalam memilih bagi start up yang ingin mengikuti program ini. Pertama, seberapa besar masalah yang akan diselesaikan oleh start up. Kedua bagaimana founder dan tim menjalankan strategi bisnis. Ketiga, bagaimana dampak dari start up bagi ekosistem start up Indonesia.
"Kita mencari start up yang fokus di pasar Indonesia. Sudah memiliki working prototype. Kita ga ada kewajiban founder atau CEO-nya WNI," pungkas Alyssa.
Alyssa mengaku yang menjadi pembeda Digitaraya dengan akselerator start up lainnya ada tiga hal. Pertama start up terpilih akan diakui kredibilitas dari Google. Kedua, kurikulum Digitaraya diambil dari Google yang sudah berpengalaman. Ketiga, Digitaraya tidak hanya menyediakan mentor lokal tapi dari seluruh dunia.
Digitaraya akan memulai program akselerator batch pertama pada 6 Agustus 2017. Pendaftaran dibuka pada 15 Mei hingga 15 Juli 2018. Setiap batch akan diakhiri dengan Demo Day.
"Ada tiga penentu keberhasilan Digitaraya, yakni start up sukses, terlihat dari pertumbuhan bisnis. Apakah program ini bisa membuat ekosistem start up yang lebih baik. Terakhir, kita berharap melalui program ini dapat membuka peluang kerja baru," tutup Alyssa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News