Reporter: Marantina | Editor: Tri Adi
Menjelang Lebaran, ada satu tempat yang laris manis dikunjungi, yaitu tempat pegadaian. Wajar saja karena menjelang hari raya, kebutuhan masyarakat meningkat. Dus, menggadaikan barang jadi salah satu pilihan untuk mendapatkan uang tunai secara cepat.
Selain rumah gadai, saat ini masyarakat punya alternatif untuk memperoleh uang tunai secara tunai dengan pegadaian online. Cara kerjanya mirip dengan pegadaian reguler. Hanya saja, 90% prosedur pegadaian dilakukan secara online, bukan tatap muka.
Adalah Pinjam.co.id yang menjadi pelopor pegadaian online ini. Startup yang dirintis oleh Teguh B. Aribowo dan Romeo Reijman ini baru luncur pada April lalu. Namun, inisiasi sudah dilakukan sejak akhir tahun lalu.
Teguh dan Romeo bukan nama baru di industri teknologi. Teguh yang baru berusia 25 tahun sudah lebih dulu dikenal Voila, perusahaan aktivasi brand dengan klien ternama. Sementara itu, Romeo juga punya usaha agensi digital Exo yang menjalankan grup-grup Facebook. Mereka berdua melihat potensi yang besar untuk bisnis gadai.
Ide awal Teguh dan Romeo ialah memudahkan masyarakat yang ingin mendapat hipotek dengan cara gadai. Sejauh ini, di bawah bendera PT Kode Morse Indonesia, Pinjam memberi pilihan, yakni barang elektronik, seperti ponsel, laptop, kendaraan bermotor, serta perhiasan untuk dijadikan agunan.
Meskipun baru berjalan sekitar tiga bulan, Pinjam cukup diminati. Fanni Supenda, Public Relations & Marcomm Executive Pinjam, menuturkan, berhubung merupakan startup teknologi, Pinjam memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran. Misalnya, lewat media sosial dan search engine optimization (SEO).
Strategi ini mendatangkan lebih dari 2.000 pengguna Pinjam.co.id. Bahkan, saban hari, ada satu hingga tiga orang user yang melakukan transaksi gadai. Fanni bilang, nilai transaksi sangat beragam, tergantung barang yang jadi agunan. Teguh mengatakan, nilai transaksi di Pinjam berkisar Rp 1 juta – Rp 2 juta per user.
Pinjam memberlakukan bunga modal yang cukup terjangkau, yakni flat 0,7% per minggu. Jangka waktu pelunasan ialah 12 minggu. Bila ingin diperpanjang, bunga modal 0,8% per minggu. Adapun denda keterlambatan pembayaran sebesar 0,3% per minggu. “Kami menetapkan bunga yang rendah karena tujuan Pinjam memang memudahkan masyarakat yang butuh dana tunai,” tutur Fanni.
Proses peminjaman di Pinjam hanya sehari. Bila Anda butuh dana tunai, Anda tinggal mendaftar di situs Pinjam. Selanjutnya, pilih jenis barang yang digadaikan. Pinjam akan menaksir barang itu secara real time.
Setelah disetujui, ada tiga pilihan untuk menyerahkan barang. Anda bisa mengantar langsung ke kantor mereka di Jalan Sambas II, Jakarta Selatan, atau mengirim barang ke alamat tersebut. Di samping itu, Anda juga bisa menggunakan layanan kurir Pinjam dengan biaya sesuai jarak dan jenis barang.
Besaran pinjaman tergantung dari jenis barang yang digadaikan. Untuk kendaraan bermotor dan peralatan elektronik sekitar 50%–60% dari harga pasar. Sementara, logam mulia mencapai 85% dari harga jual di pasaran.
Setidaknya ada dua target pasar yang dibidik oleh Pinjam. Pertama, masyarakat kelas ekonomi menengah yang melek teknologi, tapi sungkan untuk menggunakan jasa pegadaian konvensional. “Kami memfasilitasi dengan teknologi karena Pinjam mengeliminasi komunikasi tatap muka,” tuturnya.
Target kedua ialah masyarakat kelas ekonomi bawah. Makanya, Pinjam lebih fleksibel dibandingkan tempat pegadaian lain karena menawarkan bunga pinjaman per minggu, bahkan Teguh berencana menawarkan bunga pinjaman per hari.
Namun, tentu saja Pinjam punya tantangan sendiri untuk mengedukasi target pasar yang kedua ini. Teguh bilang, ia dan timnya tak ragu untuk terjun ke pasar bertemu pedagang dan menawarkan jasa Pinjam. “Sebetulnya, masyarakat kita potensial, tapi harus ada yang mengedukasi,” ucap Teguh.
Teknologi finansial
Anda tertarik menggeluti usaha startup jasa gadai online layaknya Pinjam? Teguh menuturkan, Pinjam hadir bukan sebagai ancaman untuk industri gadai di Indonesia. “Pinjam merupakan alternatif untuk masyarakat yang butuh hipotek yang lebih fleksibel, terutama dari segi waktu,” ujarnya.
Lulusan Universitas Airlangga ini malah berharap pemain di bisnis yang sama juga bisa bergabung menggunakan platform Pinjam untuk memajukan industri gadai online. Dus, customer punya solusi gadai online dengan layanan yang lengkap.
Teguh bilang, setelah mendapat ide untuk mengembangkan teknologi finansial, ia mulai mengembangkan platform Pinjam sejak awal tahun. Teguh dan Romeo merekrut tenaga programmer, developer platform, dan juru taksir.
Karena bertujuan untuk memudahkan konsumen, sebaiknya tampilan online juga dibuat sederhana. Jadi, harus memahami konsumen, misalnya, pedagang yang sibuk, meski tak meninggalkan toko, jangan sampai waktu mereka tersita terlalu banyak. Di Pinjam, prosedur gadai ini bisa selesai dalam 1 jam – 2 jam.
Meski online, Anda juga harus menyiapkan prototype gerai sebagai tempat konsumen mengirimkan barang yang digadaikan. “Gerai itu juga berguna sebagai brankas atau inventori Pinjam,” kata dia.
Supaya bisa menjangkau konsumen lebih luas, Anda juga harus berpikir untuk mendirikan gerai-gerai di beberapa tempat. Oh ya, untuk menjamin keamanan barang, Anda juga harus bekerjasama dengan asuransi.
Lantaran baru ada satu gerai tempat pengiriman barang ini, layanan Pinjam masih terbatas di Jakarta. Namun, ke depan, pinjam akan menambah gerai-gerai lainnya untuk memudahkan konsumen.
Dalam bisnis ini, kunci pentingnya adalah produk berpihak dan memudahkan konsumen. Oleh karena itu, Pinjam menetapkan bunga per minggu, sementara di jasa gadai lain tiap 2 minggu.
Meski enggan memberi bocoran modal yang dikeluarkan, Teguh bilang, modal untuk Pinjam berasal dari koceknya dan Romeo. Dalam waktu dekat, mereka akan menggaet investor untuk membesarkan Pinjam.
Akan tetapi, bila dihitung-hitung, investasi untuk startup Pinjam bisa mencapai ratusan juta rupiah. Pasalnya, pemilik usaha harus mencairkan dana pinjaman sebelum memperoleh pemasukan. Teguh juga bilang, ia sengaja merintis usaha yang tidak dilirik oleh orang banyak karena ada tantangan modal besar di awal.
Namun, Teguh menuturkan, modal terbesar untuk usaha ini ialah intellectual property. Selain ide usaha, Teguh merekrut tenaga ahli yang memang terampil mengembang teknologi finansial seperti Pinjam.
Dia menegaskan, peluang untuk bisnis gadai online sangat besar. Dilihat dari pasarnya, mengacu pada laporan keuangan PT Pegadaian, omzet yang diperoleh bisa mencapai sekitar Rp 100 triliun. Sementara itu, laba yang diterima tak sampai 2%.
Menurut Teguh, ini bisa disiasati dengan biaya operasional yang kecil. Teguh membeberkan, gaji karyawan dan pengembangan platform masing-masing sebesar 25% dari total biaya. Sementara, biaya terbesar dikeluarkan untuk biaya pemasaran.
Teguh juga menjelaskan, untuk membuat startup Pinjam, ia mengurus izin koperasi. Menurut aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), transaksi gadai hanya boleh dilakukan oleh PT Pegadaian, bank syariah, dan koperasi. “Berhubung investasi kami tak sebesar perusahaan tersebut, kami sedang dalam proses mendirikan koperasi simpan pinjam,” imbuhnya.
Teguh menambahkan, dalam jangka panjang, Pinjam akan terus mengembangkan produknya. Adapun yang terdekat ialah, Pinjam rencananya menjual logam mulia, baik untuk dicicil atau bayar langsung. Hingga akhir 2016, Pinjam menargetkan satu juta transaksi gadai dengan nilai transaksi hingga Rp 5 juta per user.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News