kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,49   -13,02   -1.39%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kini, paprika juga diburu sebagai tanaman hias


Sabtu, 07 Juli 2018 / 15:05 WIB
Kini, paprika juga diburu sebagai tanaman hias


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Mempunyai buah dengan warna cerah, seperti merah, ungu, oranye dan hijau membuat paprika tampak cantik saat ditanam dalam pot. Tidak hanya bagus menghias pekarangan, tanaman dari suku terong-terongan ini juga menyimpan banyak khasiat kesehatan.

Diantaranya, bisa menjaga sistem imun dan keremajaan kulit karena paprika kaya kandungan vitamin C. Selain itu, sayuran ini juga dapat menurunkan kolesterol, mengontrol diabetes, meredakan nyeri serta inflamasi karena mengandung capsaicin.

Sekedar info, paprika bisa tumbuh di berbagai iklim. Wilayah yang paling bagus untuk menanam paprika adalah daerah pengunungan.

Kini, paprika juga menjadi buruan karena banyak manfaatnya. Tidak hanya buahnya yang banyak dijadikan campuran salad, namun sebagian orang menanam paprika sebagai tanaman hias di pekarangan rumahnya.  

Efeknya banyak petani lokal yang mulai menjajal membudidayakan tanaman ini. Seperti Maulana, petani sekaligus pemilik Ruang Rimbun asal Jakarta yang sudah menanam paprika sejak 1,5 tahun lalu.

Ketertarikannya berawal dari warna dan bentuk buahnya yang menarik. Kini, dia memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumahnya di Balaraja, Tangerang Barat untuk budidaya paprika.

Setelah habis diborong konsumen, Maulana kini baru  memulai kembali proses semai. Tidak seperti lainnya, dia memilih untuk membibitkan sendiri tanaman paprikanya. "Sempat menggunakan biji impor, tapi tidak ada yang berhasil. Jadi semua benih saya buat sendiri dari buah paprika yang sudah matang," jelasnya pada KONTAN.

Untuk harganya dibanderol Rp 15.000 per pohon berumur satu bulan dan Rp 20.000 per bungkus yang berisi 10 biji.

Menggunakan media online dan marketplace sebagai jaringan penjualan, membuat jangkauan konsumennya cukup luas sampai ke seluruh wilayah Jabodetabek, Bandung, dan Cirebon.

Adelina pemilik Go Green Living asal Kalimantan Timur juga menuai untung dari berbudidaya Paprika. Pasalnya saban bulannya tidak kurang dari 20-50 tanaman paprika laku terjual.

Sementara ini, konsumennya masih berasal dari sekitar tempat tinggalnya. Maklum saja, dia menjual tanaman ini melalui toko rekanannya.

Untuk harganya dipatok Rp 15.000 per tanaman dengan umur dua bulan. Sedangkan, untuk benihnya sekitar Rp 5.000 per bungkus (isi tiga sampai empat biji).

Dia mengaku kebanyakan konsumennya membeli tanaman paprika untuk dijadikan hiasan dirumah. "Tanaman ini dapat ditanam didalam pot berdiameter 30 cm sehingga cocok dijadikan hiasan," jelasnya.                  

Butuh tempat teduh, pohon paprika sensitif terhadap cuaca

 

Tanaman paprika dapat tumbuh dan berkembang di berbagai daerah dengan beragam iklim. Namun, tanaman dari suku terong-terongan ini membutuhkan penanganan khusus agar dapat menghasilkan buah yang bagus.
Maulana, petani sekaligus pemilik Ruang Rimbun asal Jakarta mengatakan, tidak semua biji paprika dapat menghasilkan tunas. "Yang dapat tumbuh hanya biji dengan bentuk yang tetap (tidak keriput) setelah dikeringkan," katanya pada KONTAN, Senin (3/7).

Bahkan, biji impor yang banyak dijual dipasaran belum tentu dapat menjadi tunas. Maulana bercerita, dirinya tidak pernah berhasil menghasilkan tunas dari biji impor sehingga dia memilih untuk membenihkan sendiri melalui buah paprika yang sudah tua.

Caranya, biji paprika yang sudah dipisahkan dengan buah, dikeringkan menggunakan sinar matahari langsung. Tujuannya, untuk menghilangkan kadar air dan membunuh bakteri.

Saat sudah kering sempurna, pilih biji yang tidak berubah bentuk kemudian semai dalam media tanam berisikan campuran pupuk kompos dan tanah. Kemudian tutup lahan semai itu menggunakan plastik hitam. Tujuannya, agar kondisi media tanam tetap lembab dan tidak langsung terpapar sinar matahari.

Saat kecambah mulai muncul, penutup plastik hitam diganti dengan plastik bening. Agar tanaman mulai mendapatkan sinar matahari untuk berkembangbiak.

Tanaman ini baru dapat dipindahkan ke media lebih besar saat sudah mulai mengeluarkan daun sekitar empat lembar. "Jangan langsung dipindahkan, tunggu satu minggu dulu agar akar tanaman kuat," jelasnya. Perlu dicatat, tanaman paprika tidak boleh langsung terkena sinar matahari, karena dapat merusak daun serta membuat tanaman kering.

Tanah dalam pot pun harus dijaga tetap lembab (tidak boleh ada genangan air). Sehingga, penyiramannya cukup sehari sekali. Menginjak umur dua bulan, tanaman mulai mengeluarkan bakal buah. Selang satu bulan buah pun sudah bisa dipanen.

Maulana mengingatkan tanaman ini cukup sensitif dengan cuaca. Maka dibutuhkan suhu yang sedang (tidak terlalu panas dan dingin) agar tanaman tumbuh maksimal.

Menurut Adelina, pemilik Go Green Living asal Kalimantan Timur, tanaman paprika dewasa dapat diberikan pupuk NPK daun dan buah untuk merangsang pertumbuhannya. Caranya dapat disemprotkan langsung pada batang dan daun tanaman sekitar 10 hari sekali.

Untuk tanaman dewasa, media tanam dapat menggunakan campuran tanah, sekam dengan pupuk kandang (kotoran kambing) dengan perbandingan 70% (tanah dan sekam) dan 30% pupuk.

Tanaman cukup disiram satu kali sehari dan diletakkan di tempat teduh sehingga tidak terkena sinar matahari langsung. Umur tiga bulan, tanaman pun sudah menghasilkan paprika siap panen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×