kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kisah Indah Trisnawati menjadi pebisnis anggrek di Lombok (bagian 2)


Sabtu, 19 Oktober 2019 / 09:40 WIB
Kisah Indah Trisnawati menjadi pebisnis anggrek di Lombok (bagian 2)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setiap pelaku usaha pasti memiliki pengalaman berada di titik terendah dalam membesarkan usahanya. Termasuk juga Indah Trisnawati saat mengembangkan Lombok Orchid sejak 2010.

Saat awal membuka usaha tanaman anggrek, respon masyarakat terbilang positif dan penjualan terus meningkat. Namun di awal tahun 2015, usaha anggrek yang dijalankan Indah perlahan menurun. Dan jadi periode tersuram dalam bisnisnya.

Kondisi tersebut diperparah oleh sistem manajemen yang tidak ia tata dengan baik, dan semua serba tidak teratur. Ia belum punya prosedur standar operasional (SOP), tidak ada jam kerja dan data keuangan tidak tersusun rapi. Energinya habis mengatur segala hal tanpa membangun sistem manajemen jelas. "Terpuruknya karena tidak tercatat dan tidak ada SOP," ungkap ibu satu anak ini ke KONTAN.

Sadar akan kesalahannya, Indah pun berusaha bangkit. Meski dalam kondisi terpuruk, ia mengaku masih sangat optimistis karena bisnis anggrek di Lombok pasarnya menjanjikan, belum ada kompetitor dan alamnya mendukung.

Beruntung ada teman yang menolongnya. Ia pun diajak mengikuti pelatihan UMKM dan dikenalkan aplikasi Google Bisnisku. "Saya jadi sadar, berjualan itu butuh strategi pemasaran yang unik," senyumnya.

Ia pun mulai menggunakan fitur Google Bisnisku (Google My Bisnis) pada tahun 2015 sebagai salah satu strategi pemasaran. Lewat fitur tersebut, dirinya bisa lebih dekat dengan pelanggan lewat fitur review. Dengan membalas review yang diberikan pelanggan pada Lombok Orchid, kedekatan Indah dengan pelanggan pun terjalin.

Selain itu, para pelanggan juga bisa dengan mudah menemukan lokasi Lombok Orchid, lantaran Google Bisnisku langsung terintegrasi dengan Google Maps. Google Bisnisku juga memudahkan pelanggan untuk mengetahui informasi seputar jam operasional, review, hari apa saja dan jam berapa saja saat Lombok Orchid ramai pengunjung.

Tak hanya menggunakan fitur Google Bisnisku, Indah juga mulai merapikan data keuangan usahanya. Yang semula dibiarkan berantakan karena tidak semua transaksi tercatat. Kini, semua transaksi yang berkaitan dengan Lombok Orchid dicatat dan data keuangan usahanya sudah jauh lebih rapi.

"Data keuangan itu penting sekali, dari situ kami bisa membuat perencanaan keuangan," jelasnya.

Nah, inilah kelemahan utama para UMKM, termasuk dirinya yang tidak punya data keuangan. Saat pemasukan terus ada, dianggap sudah menguntungkan karena penjualan terbilang positif. Padahal, itu adalah pendapatan bukan lah keuntungan bersih.                        

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×