kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.691.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.345   -55,00   -0,34%
  • IDX 6.795   -78,69   -1,14%
  • KOMPAS100 1.010   -16,39   -1,60%
  • LQ45 783   -21,03   -2,62%
  • ISSI 210   0,71   0,34%
  • IDX30 406   -10,51   -2,52%
  • IDXHIDIV20 491   -10,85   -2,16%
  • IDX80 114   -2,41   -2,07%
  • IDXV30 120   -0,32   -0,27%
  • IDXQ30 133   -3,63   -2,65%

Kisah Indah Trisnawati menjadi pebisnis anggrek di Lombok (bagian 3)


Sabtu, 19 Oktober 2019 / 09:45 WIB
Kisah Indah Trisnawati menjadi pebisnis anggrek di Lombok (bagian 3)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - MATARAM. Luasnya potensi bisnis anggrek di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya di kota Mataram mendorong Indah Trisnawati, pendiri Lombok

Orchid untuk membudidayakan anggrek di pulau Suku Sasak ini. Apalagi alam Lombok yang indah dinilai cocok untuk mengembangkan tanaman anggrek. Ia pun memulai budidaya anggrek sejak 2015 bersama sang suami.

Sebagian besar anggrek ia budidayakan di  greenhouse sekaligus workshop Lombok Orchid, di Jalan Dakota Rembiga, Mataram, NTB. Dan ada beberapa anggrek yang dibudidayakan di Lombok Tengah.

Perempuan 37 tahun ini bekerjasama dengan sejumlah petani bunga di Lombok Tengah. "Di sana biasanya untuk proses bunga yang berasal dari tanaman anggrek sewaan. Lantaran tidak ada petani khusus anggrek dan sekalian kami edukasi mereka tentang budidaya anggrek," jelas Indah kepada KONTAN.

Indah dan sang suami bukanlah lulusan bidang pertanian. Jadi tidak memiliki pengalaman maupun latarbelakang soal budidaya tanaman hias. Keduanya mempelajari budidaya tanaman anggrek secara otodidak. "Saya backgroundnya akuntansi perbankan, suami juga enggak ada background pertanian. Sama-sama belajar, mulai dari awal. Budidaya anggrek ini juga investasi waktu," ungkapnya.

Menurut Indah, membudidayakan anggrek secara mandiri di Lombok jauh lebih efisien dibandingkan dengan membeli pasokan anggrek dari luar pulau. Dari segi operasional, ia dapat mengontrol sendiri perkembangan tanaman anggrek yang dijual. Sehingga kualitas tanaman anggrek lebih terjamin.

Selain itu, risiko kerusakan anggrek pada saat pengiriman juga dapat diminimalisir. "Dari segi biaya jauh lebih murah kalau membudidayakan sendiri. Lagipula saya lihat, Lombok ini potensi alamnya luar biasa. Hanya saja belum digarap secara maksimal," ujarnya.

Dari proses belajar autodidak tersebut, Indah dan suami juga membuka layanan konsultasi gratis kepada pelanggan Lombok Orchid melalui chat Whatsapp. Konsultasi biasanya seputar cara merawat anggrek agar tampil cantik dan cepat berbunga.  

Meski usaha Lombok Orchid sudah membuahkan hasil, Indah dan suami masih terus mengejar mimpi besarnya, yakni membudidayakan tanaman anggrek di sejumlah tempat di Lombok dan daerah lain di Nusa Tenggara Barat. Adapun ekspansi yang ia lakukan bersama para petani di Lombok Tengah merupakan upaya rintisan.

Untuk bisa merealisasikan rencana tersebut, ia berencana memperbanyak mitra petani. Selain berharap punya lahan di Lombok Tengah.     

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×