kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kisah Marissa Hariyati bergelut di produk miniatur lokal (2)


Sabtu, 18 Januari 2020 / 11:50 WIB
Kisah Marissa Hariyati bergelut di produk miniatur lokal (2)


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyadari bahwa berbisnis produk kreasi pernak-pernik seperti magnet dan tempelan kulkas harus terus berinovasi, Marissa pun melakukan hal tersebut.

Inovasi yang dilakukan adalah menyediakan berbagai pilihan gambar dan model dengan rentang harga mulai dari Rp 9.000 hingga Rp 135.000 per pcs. "Dengan jumlah ribuan, pembeli bisa memilih sendiri sesuai selera mereka," ujar dia.
 
Tak hanya berkutik dalam produk tempelan kulkas, ia juga kini terus berkreasi dengan menghadirkan produk lain yang unik seperti gantungan minuman, makanan, peralatan mandi dan lainnya, bantal berbentuk bungkus mi instan dan ramen, anting makanan dan minuman serta bros dan miniatur pajangan lainnya. 
 
"Untuk produk baru nya itu bantal dengan aneka pilihan gambar harganya mulai dari Rp 55.000 per pcs," tambah Marissa. 
 
Setiap harinya, proses produksi dilakukan oleh lebih dari 30 karyawan yang juga memiliki keterampilan dalam membuat produk magnet kulkas. Dalam sehari mereka bisa memproduksi lebih dari 1.000 pcs produk untuk dijual melalui toko dan online. 
 
Marissa juga mengklaim, bisa menerima pesanan dan penjualan dalam sebulan sebanyak kurang lebih 20.000 pcs. Ia juga mengatakan dalam satu bulan saja omzet yang dia kantongi bisa mencapai Rp 200 juta. 
 
Meski demikian, kisah bisnis Marissa lewat Minie Craft besutannya ini tak selalu berjalan mulus. Dia mengungkapkan sempat mengalami kendala-kendala selama menjalani bisnisnya. 
 
Pasalnya, bisnis ini memang membutuhkan karyawan yang memiliki keterampilan dan kreativitas yang tinggi. Karena jika tidak, maka produk yang dibuat akan berantakan, maka saat ia merekrut karyawan harus melatih tenaga produksinya agar produknya sempurna. Proses pelatihan ini juga jadi ujian kesabaran dan ketekunan baginya untuk bisa maju.
 
Selain inovasi, faktor lain yang jadi perhatian Marissa dalam menjalankan bisnis ini adalah promosi dan kepuasan pelanggan. Makanya, dia menyediakan sistem pembayaran lewat platform pembayaran digital agar pelanggan bisa mendapatkan cashback, terutama untuk toko online.
 
Namun, meskipun ia sudah menggunakan platform marketplace untuk berjualan, ia merasakan porsi penjualan paling besar masih dari toko konvensional. dia bilang pelanggan lebih senang untuk datang dan memilih langsung ratusan gambar yang diinginkan. "Kalau datang ke toko, pembeli bisa melihat-lihat langsung," ujarnya. 
 
Tak hanya pasar di Indonesia saja, Marissa juga sudah memasarkan produknya hingga ke Singapura, Malaysia, Brunei dan Arab Saudi. Pada tahun 2020 ini dia berharap bisa meningkat dua kali lipat.
 
(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×