Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mardiana tak menyia-nyiakan waktu setelah melepas status karyawan di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Dengan dukungan warga Desa Slimbing, Maros, Sulawesi Selatan, perempuan ini menuai sukses menjadi pengusaha jamur mulai budidaya hingga ke pemasaran produk akhirnya.
Hasilnya, Mardiana kini bisa menjual beragam produk jamur segar. Mulai dari jamur tiram, jamur merang hingga jamur kuping. Selain itu juga dirinya membuat ragam produk jamur olahan seperti nugget jamur dan jamur krispi yang biasa disebut produk jamur kekinian.
Produk jamur tersebut ia jual dan distribusikan ke sejumlah warung, toko makanan, pasar tradisional hingga restoran di sekitar Makassar. Untuk melancarkan pasokan produk jamur tersebut, ia sudah mempunyai empat distributor atau reseller yang biasa mengambil dan menjual kembali ragam produk jamur racikan Mardiana yang punya label Mushroom Celebes. "Semua reseller ada di Makassar dan sudah ada pelanggan tetap," katanya kepada KONTAN.
Selain di Makassar, para pelanggan Mushroom Celebes juga sudah tersebar di kota lain yang ada di Sulawesi, yakni Palu dan Gorontalo, hingga menyeberang ke Pulau Papua.
Untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen tersebut, Mardiana hingga kini sudah bisa menghasilkan sekitar 100 kilogram sampai 150 kilogram jamur per harinya.
Pencapaian ini sudah barang tentu jauh lebih banyak dari hasil pada awal usahanya yang ia rintis pada 2010 yang lalu, yakni baru sekitar 2 kilogram saja per harinya.
Ia membanderol harga jamur segar mulai dari Rp 5.000 per 200 gram sampai dengan Rp 25.000 per satu kilogram jamur. Dalam sebulan, ia bisa menjual sekitar 3 ton sampai 4 ton jamur.
Ini masih ditambah lagi dengan produk jamur olahan seperti nugget jamur, abon jamur, jamur krispy dan yang lainnya dengan banderol harga mulai dari Rp 7.000 per 100 gram sampai Rp 35.000 per 500 gram.
Dari hasil tersebut, dirinya saban bulan bisa meraup pendapatan hingga Rp 120 juta. Hasil yang sepadan dengan upaya dirinya mengembangkan budidaya jamur dan hasil olahannya yang butuh sekitar 1,5 tahun untuk kebutuhan riset. Serta dukungan dari ibu-ibu di Desa Slimbing, tempat tinggalnya yang mau membudidayakan dan mengolah aneka produk jamur bagi Mushroom Celebes.
Hasil yang positif tersebut membuat dirinya punya keinginan untuk terus mengembangkan Mushroom Celebes lebih jauh lagi. Ia pun menargetkan bisa meningkatkan hasil produksi dan pendapatan hingga dua kali lipat pada tahun ini dibanding tahun 2019.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
