kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kisah William Sunito mengembangkan toko bahan baku kue lewat digital (2)


Sabtu, 14 Maret 2020 / 11:05 WIB
Kisah William Sunito mengembangkan toko bahan baku kue lewat digital (2)


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan teknologi digital ternyata bisa mengembangkan bisnis dari Toko Wahab, penjaja bahan baku kue dan sejenisnya. Setelah membangun toko online bernama Tokowahab.com, usaha penjualan bahan baku kue pun makin berkembang.

Permintaan bahan baku kue mulai meluas, hingga ke seluruh daerah di Indonesia. Sang pendiri Tokowahab.com sekaligus generasi ketiga dari pemilik Toko Wahab yakni William Sunito pun tinggal diam.

Dengan membidik target pasar kalangan UMKM di bidang bakeri dan sejenisnya,  ia ingin terus memberdayakan para pelanggannya. "Jadi mau buat apapun harus ada imbalan ke pelanggan, kalau tidak ada lebih baik tidak usah berjalan," katanya kepada KONTAN belum lama berselang.

Maka, setelah membuat toko online pada 2016 dan melihat ada hasil positif, William pun mencoba membuat program pelatihan bagi para UMKM bidang bakeri dan kue dengan nama Toko Wahab Bakery Center. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan usaha dari usaha bakeri yang bersangkutan. "Saya dari awal ingin membantu perekonomian Indonesia melalui UMKM di sektor makanan dan minuman," tandasnya.

Selain sudah membuka kelas pembuatan bakeri, William mulai tahun ini juga akan membuat kelas manajemen bagi para UMKM yang ingin mendapatkan sertifikat dan kelancaran dalam berbisnis. Sayang, ia tidak merinci waktu persisnya. 

Rencana lainnya, William akan mengembangkan bisnis produk yang dipasarkan. Salah satunya adalah produk ready to bake. Tujuannya supaya konsumen mudah menyajikan produk bakeri ke konsumen. Maklum, kontribusi penjualan dari produk tersebut masih 10%. "Ini tinggal masalah edukasi saja," katanya. 

Berikutnya adalah rencana membuat produk ready to eat. Misalnya, membuat kue tart yang tinggal hias yang tersaji di lemari pendingin.  "Pokoknya inovasi yang memudahkan pelaku usaha," katanya.

Uniknya dalam menjalankan usaha offline dan online tersebut, William memadukan antara orang lama dengan yang baru. Khusus untuk bisnis offline atau Toko Wahab, dirinya masih mengandalkan orang lama,  yakni para pegawai yang sudah bekerja lama di Toko Wahab. 

Khusus urusan online, yakni di Tokowahab.com adalah baru yang kebanyakan merupakan dari generasi milenial. "Tim lama sebagai supervisi yang didukung data dari  tim digital. Kolaborasi antara tim lama dan tim baru itu rasanya tepat daripada mengganti," terang William.

Dengan strategi tersebut, Tokowahab.com pun terus berkembang dan membuat dirinya masuk jajaran Forbes Indonesia 30 Under 30 di tahun  2020 ini.                      

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×