Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Startup agritech Semaai, merilis studi terkait dampak teknologi digital dalam meningkatkan pengetahuan dan daya saing bagi sekitar 5.000 toko tani dan 200.000 petani kecil di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Studi ini merupakan hasil kerjasama Semaai dan Prisma, program kemitraan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia bagi pertumbuhan pasar pertanian nasional.
Muhammad Yoga Anindito, Co-Founder dan CEO Semaai, mengatakan, di awal perjalanan Semaai, pihaknya menyadari potensi intervensi digital yang tinggi untuk mengurangi kesenjangan pengetahuan para petani kecil. Karenanya, Semaai mengembangkan produk digital yang mereka beri nama Klinik Semaai.
"Berdasarkan evaluasi oleh mitra kami, klinik terbukti berhasil meningkatkan akses pengetahuan dan daya saing toko tani serta petani kecil secara signifikan, yang berujung pada pertumbuhan bisnis lebih baik bagi mereka," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (15/11).
Baca Juga: Upaya Eratani Terus Mendorong Petani Milenial Agar Regenerasi
Berdasarkan hasil studi, toko tani yang bergabung dengan Klinik Semaai merasa lebih percaya diri saat menjual dan memberikan konseling tentang kebutuhan pertanian kepada petani.
Sebanyak 94% toko tani mengalami peningkatan pengetahuan tentang pertanian, terutama ketika memberikan rekomendasi produk kepada petani. Lalu, 57% melaporkan peningkatan jumlah pembeli dan pelanggan setia dan 49% lainnya melaporkan kenaikan penjualan.
"Fitur Klinik Semaai membantu saya belajar dan memahami seluk beluk pertanian," ujar Zahrotun Nikmah, Pemilik Toko Tani Berkibar.
Selanjutnya: Sebulan Minus 1,54%, Harga Emas Antam Hari Ini Turun Secuil (16 November 2024)
Menarik Dibaca: Lebih Sehat, Ini 13 Pengganti Nasi untuk Diabetes yang Layak Dicoba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News