Reporter: Arfyana Citra Rahayu, Filemon Agung, Muhammad Julian, Ridwan Nanda Mulyana, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai pandemi Covid-19, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan semakin tinggi. Alhasil, permintaan terhadap layanan kesehatan semakin beragam. Bukan hanya layanan untuk umum dan orangtua, permintaan juga menyasar ke layanan pediatri atau kesehatan anak.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 memperlihatkan, porsi penduduk Indonesia usia 0-14 tahun yang masuk dalam kelompok usia pediatri sebesar 23,3% dari total penduduk.
Memang porsi usia kelompok ini menyusut dibandingkan tahun 1971 yang masih 44,12% populasi. Meskipun demikian, secara absolut, jumlah penduduk usia 0-14 tetap masih besar, yakni mencapai 62,96 juta jiwa.
BPS memproyeksikan pada tahun 2045 jumlah penduduk usia 0-14 akan mencapai 65,98 juta jiwa atau 20,69% dari populasi. Sementara jumlah penduduk usia 1-19 tahun sebanyak 87,7 juta jiwa atau 27% dari total penduduk Indonesia.
Besarnya potensi pasar pediatri sejalan dengan perkembangan layanan kesehatan pada kelompok usia tersebut. Satu di antara jenis layanan pediatri adalah tumbuh kembang anak. Memang belum ada data resmi jumlah klinik tumbuh kembang anak di Indonesia. Namun pelan tapi pasti, layanan klinik tumbuh kembang anak yang dibangun swasta terus bertambah.
Salah satu klinik yang cukup agresif adalah Superkidz. Target pengelola, jaringan klinik Superkidz bakal terus bertambah hingga mencapai 50 cabang dalam lima tahun ke depan.
Owner sekaligus Direktur Utama Superkidz, Tunik Kiswati mengatakan, jika tak ada aral melintang, Superkidz berencana membuka 10 unit klinik baru setiap tahun.
"Itu target, tergantung ketersediaan tenaga terapis," kata dia saat ditemui KONTAN di Klinik Superkidz Bekasi, belum lama ini.
Baca Juga: Pakar: Autisme Tidak Ada Hubungannya dengan Konsumsi Air Galon Guna Ulang
Superkidz memulai usaha klinik tumbuh kembang anak dengan dua cabang di tahun 2018, yaitu di Bekasi dan Jakarta Pusat. Selang beberapa tahun kemudian, Superkidz menambah satu cabang baru di Rawamangun pada medio 2021 dan satu cabang baru di Cengkareng.
Ekspansi ini kian masif di tahun berikutnya. Tercatat, Superkidz telah membuka empat cabang baru di tahun 2023, yaitu di Bumi Serpong Damai (BSD), Surabaya, Bintaro dan Depok.
Dus, Superkidz yang belum genap lima tahun berdiri kini telah mempunyai delapan cabang klinik yang telah beroperasi. Jika tidak ada halangan, satu cabang baru lainnya akan kembali dibuka di Kemang, Jakarta Selatan pada tahun ini.
Bukan tanpa alasan Superkidz aktif menambah cabang. Tunik berujar, kebutuhan layanan klinik tumbuh kembang anak terus bertambah dari tahun ke tahun. Sementara itu, ketersediaan klinik terbatas.
Tren kenaikan kebutuhan ini juga turut dirasakan oleh Superkidz. Pada awal pandemi 2020, misalnya. Meski Superkidz sempat menutup layanan selama tiga bulan di awal pandemi Covid-19, akumulasi volume layanan mereka di sepanjang 2020 meningkat hingga kurang lebih 50% dibandingkan dengan tahun 2019.
"Mungkin karena efek pandemi, banyak orangtua bekerja di rumah, sehingga orangtua lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak dan menyadari kebutuhan anaknya," kata Tunik.
Saat ini Superkidz memiliki sejumlah layanan, yaitu layanan asesmen dan tes skrining, terapi wicara, behaviour therapy, terapi sensori integrasi, okupasi terapi, sensory messy play, fisioterapi dan ADL terapi.
Selain Superkidz, ada sejumlah pemain klinik tumbuh kembang anak yang sudah lebih dulu hadir. Sebut saja Klinik Pela 9, yang sudah berdiri sejak tahun 2000. Mengacu website resminya, lebih dari dua dekade Klinik Pela 9 telah melayani lebih dari 10.000 pasien dari dalam dan luar kota dengan jumlah sesi terapi mencapai 5.000 per bulan.
Klinik ini telah hadir di bilangan Kebayoran, Tomang, dan Bintaro, dan juga satu lokasi education center di Kemang.
Sampai dengan saat ini ribuan anak telah menerima terapi di Klinik Pela 9 untuk memaksimalkan potensi dan memperbaiki hambatan tumbuh kembang.
Selain Pela 9 dan Superkidz, ada pula Klinik Kancil yang berlokasi di kawasan Tebet Jakarta Selatan. Klinik yang berdiri pada tahun 2007 ini menawarkan beragam layanan. Selain terapi sensori integrasi dan terapi wicara, Klinik Kancil juga menerima layanan psikologi untuk anak dan remaja, pendidikan dan keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News