kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.609.000   -2.000   -0,12%
  • USD/IDR 16.175   0,00   0,00%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

Koleksi tanaman hias terlengkap di Medan (1)


Rabu, 18 September 2013 / 15:30 WIB
Koleksi tanaman hias terlengkap di Medan (1)
ILUSTRASI. Kumis kucing menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan, salah satunya mengobati kencing batu.


Reporter: Marantina | Editor: Dupla Kartini

MEDAN. Tanaman hias kerap dicari, lantaran keberadaannya bisa memberikan kesejukan dan keindahan. Tak heran, hampir di setiap daerah, bisa kita jumpai pusat penjualan tanaman. Tengok saja, di Jalan Adam Malik, kawasan Glugur By Pass, Kota Medan. Lokasi ini sudah cukup lama menjadi tempat berburu tanaman bagi warga sekitar Medan. Maklum, sentra ini punya koleksi paling lengkap.

Di sana, ada belasan pedagang yang menjual aneka tanaman hias hingga tanaman obat. Dagangan tersebut dipajang rapi di depan rumah-rumah mereka.

Tak sulit menjangkau lokasi ini. Letaknya di seberang kampus Politeknik LP31 Glugur By Pass, atau berada dekat bundaran Tugu Adipura. Karena merupakan jalan alternatif menuju pelabuhan Belawan, jalan ini selalu ramai dilewati kendaraan.

Ketika Kontan menyambangi sentra ini pada akhir Juli lalu, terlihat kesibukan di beberapa kios. Beberapa pedagang sibuk memberikan penjelasan terkait keunggulan tanaman yang mereka pajang kepada pengunjung.

Salah seorang pedagang, Iqbal (20) bilang, Glugur mulai dikenal sebagai sentra tanaman hias sejak 1990-an. Namun, sejatinya, sudah ada beberapa orang yang merintis bisnis tanaman hias di kawasan itu sejak 1980-an. “Kios ini punya ayah saya, yang sudah berdagang mulai 1980-an,” tuturnya.

Kata Iqbal, dulu beberapa orang pelopor pedagang tanaman hias di kawasan itu masih memiliki ikatan saudara. Barulah pada 1990-an, pedagang-pedagang baru bermunculan.

Di kiosnya, Iqbal menjual tanaman hias, seperti beringin kuning, pucuk merah, rumput gajah mini, lidah buaya, serta tanaman buah, seperti mangga, jambu, dan alpukat. Beragam tanaman itu dibanderol Rp 1.000 - Rp 500.000 per pohon.

Selain itu, ia menawarkan jasa pembuatan taman atau kolam minimalis dengan tarif Rp 15 juta per taman. Dalam sebulan, ia menerima lima pesanan pembuatan taman atau kolam. Alhasil, omzetnya mencapai Rp 50 juta sebulan. “Sebagian omzet dari jual tanaman, sisanya dari jasa bikin taman atau kolam,” imbuh Iqbal.

Pedagang lainnya, Hermanto (23) pun menjual jenis tanaman yang hampir sama dengan Iqbal. Menurutnya, ia tertarik berbisnis tanaman hias, lantaran saudara-saudaranya juga terjun di bisnis yang sama. Berbagai jenis tanaman hias dan tanaman buah dijual mulai Rp 5.000 - Rp 5 juta per pohon. “Untuk tanaman buah, ada yang berbentuk bibit. Tapi, kebanyakan orang beli pohon yang sudah produktif,” ujarnya.

Hermanto mengaku, bisa mendapat rata-rata lima hingga sepuluh pelanggan dalam sehari. Dari bisnis ini, ia bisa meraup omzet Rp 500.000 - Rp 700.000 per hari. Katanya, laba bersih dari bisnis ini sekitar 20% - 40%.

Adapun, Liliana yang mulai berjualan tanaman di sentra ini sejak 1995 mengaku, bisa mengantongi omzet sekitar Rp 20 juta per bulan. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×