kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Kolektor tas sukses jadi pengusaha tas premium (1)


Senin, 30 November -0001 / 00:00 WIB
Kolektor tas sukses jadi pengusaha tas premium (1)
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (kiri) berdiskusi dengan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah (kedua kanan) .


Reporter: Marantina | Editor: Havid Vebri


Tak terbilang jumlah pengusaha sukses yang mengawali bisnis dari hobi. Dini Vitriani Surono salah satunya. Bermula dari kegemarannya mengoleksi tas wanita untuk kerap ia gunakan, wanita ini lantas menerjuni bisnis pembuatan tas sejak 2008.

Ia mengklaim memproduksi tas berkualitas premium dengan harga yang relatif terjangkau. Dalam sebulan, ia bisa memproduksi ratusan tas. Dini yang kini berusia 35 tahun merintis bisnis ini sejak empat tahun lalu.

Dini termotivasi terjun menjadi produsen tas karena brand tas lokal yang merajai pasar di dalam negeri masih sedikit. Padahal, mayoritas perempuan Indonesia menggemari tas sebagai barang koleksi. Tidak jarang ada yang mengoleksi tas hingga puluhan biji.

Awalnya, perempuan kelahiran 21 Oktober 1978 ini menggandrungi tas sejak masa kuliah. Ketika berpergian, orang-orang di sekitarnya sering bertanya tentang tas yang ia gunakan. "Dari situ, lama-lama terpikir untuk menggeluti usaha tas," ujar Dini.

Dini pun lantas membangun usaha di bawah bendera Ciciero. Ia menjadi  pemilik sekaligus menjadi desainer produk. Lulusan Universitas Indonesia (UI) ini memang memiliki selera yang baik dalam memilih model tas. Ini terbukti, teman-temannya kerap menyukai tas yang ia pakai. Makanya, Dini optimistis tas-tas bikinannya laku di pasaran.

Dalam memproduksi tas, Dini tidak mau main-main dengan kualitas. Dini menggunakan bahan kulit sintetis dengan kualitas premium untuk membuat tas. Dengan konsep penjualan online shop, Dini pun bisa meminimalisasi biaya produksi.

Awalnya, Dini memasarkan tas buatannya melalui situs www.akusukatas.com. Seiring berjalannya waktu, ia mempatenkan  brand Ciciero karena ia anggap unik dan berkesan mengglobal. "Tas saya diproduksi dengan kualitas yang tidak kalah dengan merek tas impor," kata dia.

Dini mematok harga jual sebesar Rp 200.000 hingga Rp 440.000 per buah. Pada awal merintis bisnis ini, Dini bisa memasarkan sekitar 150 tas dalam sebulan. Kini, jumlah penjualan tasnya relatif terus meningkat.

Ia memproduksi ratusan tas saban bulan. Dari bisnis ini, Dini bisa mengantongi omzet sekitar Rp 100 juta per bulan. Ada beberapa keunikan tas Ciciero yang diusung Dini. Salah satunya ialah adanya edisi terbatas alias limited edition.

Untuk satu model tas yang ia desain, Dini memproduksi dengan jumlah terbatas yakni sekitar 20 buah. Ini membuat model tas Dini terkesan eksklusif.
Selain itu, Dini pun memberi garansi pada para pembeli Ciciero dalam jangka waktu setahun.

Jika tas yang dibeli rusak, Dini menyediakan divisi khusus yang akan mereparasi tas tersebut. Bahkan, apabila tas mengalami kerusakan parah, Dini akan mengganti dengan tas baru.

Umumnya pembeli tas Ciciero merupakan perempuan dengan rentang usia 23 tahun-45 tahun. Mereka adalah wanita karier maupun ibu rumah tangga yang lebih senang membeli tas secara online agar lebih praktis. Lewat situs belanja E-bay, beberapa pembeli tas Ciciero ada yang berasal dari Singapura, AS, hingga negara di Eropa.       

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×