kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini cerita manis agen Laku Pandai yang sukses menikmati komisi


Minggu, 02 September 2018 / 06:15 WIB
Ini cerita manis agen Laku Pandai yang sukses menikmati komisi


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Rika Lusiana makin sibuk mengurus pelanggan yang datang ke toko kelontong miliknya di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Sejak jadi agen BRILink pertengahan tahun lalu, tokonya semakin ramai.

Maklum, toko milik Rika tak hanya melayani orang yang membeli kebutuhan rumahtangga, tapi juga melayani mereka yang ingin bertransaksi keuangan. Mulai transfer antarbank, pembelian pulsa, hingga pembayaran cicilan motor.

Sebagai agen BRILink, Rika bisa membantu masyarakat melakukan transaksi perbankan dan keuangan lainnya. Ambil contoh, tarik dan setor tunai, transfer, serta pembayaran tagihan listrik, telepon, dan cicilan kendaraan bermotor.

Nah, dari setiap transaksi, Rika mengantongi fee sebesar Rp 500 sampai Rp 1.250 tergantung jenis transaksi. “Rata-rata per bulan bisa dapat komisi mencapai Rp 8 juta dari total transaksi Rp 650 juta,” aku perempuan 45 tahun ini.

BRILink merupakan layanan Laku Pandai Bank Rakyat Indonesia (BRI). Laku Pandai merupakan singkatan dari Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif.

Program dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang populer dengan sebutan branchless banking itu adalah penyediaan layanan perbankan atau keuangan lain melalui kerjasama sama pihak lain (agen bank), dengan dukungan penggunaan sarana teknologi informasi.

Bukan cuma BRI yang punya agen Laku Pandai. Sejumlah bank juga memiliki agen branchless banking.

Sebut saja, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Namanya: agen BTPN Wow. Lalu, Bank Central Asia (BCA) bertajuk agen Laku, dan Bank Negara Indonesia (BNI) bernama Agen46.

Menurut Rika, dengan keberadaan agen Laku Pandai seperti dirinya, masyarakat bisa menghemat waktu dan biaya. Sebab, mereka enggak perlu jauh-jauh datang ke kantor BRI terdekat, dengan menggunakan ojek bertarif Rp 15.000 sekali jalan.

Lewat agen BRILink, mereka cukup keluar duit Rp 500 sampai Rp 1.250 per transaksi.

Fee menarik

Agen Laku Pandai yang juga menikmati rezeki yang lumayan adalah Syahrozi. Pemilik kios pulsa di Cirebon, Jawa Barat, ini bergabung sebagai agen BTPN Wow awal 2017.

Saban bulan, ia melayani transaksi perbankan dan keuangan lainnya rata-rata total sebanyak Rp 330 juta. Fee yang dia peroleh berkisar Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. “Kebanyakan transaksi untuk transfer uang dan pembayaran premi asuransi,” ungkap Syahrozi.

Fee yang BTPN tawarkan cukup menarik. Untuk pembukaan satu rekening nasabah saja, agen bisa mendapat komisi Rp 18.000. Lalu, jika ada nasabah yang menyetor dan menarik tunai, maka agen memperoleh komisi masing-masing 1% dan 1,5% dari nilai transaksi.

Cuma, BTPN tetap membatasi komisi ini. Untuk setor tunai, maksimal komisi yang bisa agen BTPN Wow kantongi sebesar Rp 3.250 dan untuk tarik tunai maksimum Rp 4.500.

Sementara fee transaksi pembelian pulsa listrik atau ponsel Rp 1.000. “Insentif sebesar Rp 1.000 ini tetap saya dapatkan, walau nasabah yang membuka rekening di tempat saya melakukan transaksinya di agen lain,” sebut Syahrozi.

Promosi jadi kunci

Bila tertarik punya usaha sampingan menjadi agen Laku Pandai, Rika menuturkan, hal pertama yang harus Anda lakukan tentu saja mengajukan pendaftaran ke bank. Dikatakan bisnis sampingan lantaran Anda harus memiliki usaha utama yang beroperasi setidaknya dua tahun di tempat strategis.

Setelah syarat administrasi dipenuhi dan dinyatakan layak oleh pihak bank, maka Anda akan mendapat inventaris mesin electronic data capture (EDC) dengan menu MiniATM.

Dengan begitu, agen Laku Pandai bisa melayani masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan layaknya pegawai bank sungguhan. “Tentu, ada pelatihan yang dilakukan oleh petugas bank,” kata Rika.

Anda juga bakal memperoleh tanda pengenal yang berisi informasi nama agen, nomor identifikasi, logo bank penyelenggara program, dan logo Laku Pandai. Selain itu, pernyataan jaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Hanya saja, Rika menyatakan, agen Laku Pandai harus memiliki modal awal untuk bisa bertransaksi. Meski tidak ada batasan nominal dana yang harus disiapkan, Rika saat itu bermodalkan Rp 15 juta.

Selain untuk keperluan transaksi, ia menggunakan sebagian modal itu untuk biaya promosi ke tetangga dan masyarakat setempat.

Soalnya, tantangan pertama sebagai agen Laku Pandai adalah, bagaimana bisa mendatangkan nasabah. Awal jadi agen, Rika menghabiskan dana Rp 500.000 hingga Rp 1 juta untuk biaya promosi berupa spanduk dan brosur.

“Tentu saja, harus memuat penjelasan, apa itu agen branchless banking serta manfaatnya,” imbuhnya.

Butuh waktu sekitar tiga bulan buat Rika untuk menarik nasabah di atas 10 orang per hari. Di bulan-bulan awal paling hanya dua atau tiga orang saja yang tertarik bertransaksi keuangan lewat dirinya.

Segendang sepenarian, Syahrozi juga melakukan promosi ekstra keras untuk bisa mengenalkan Laku Pandai dan mendatangkan nasabah. Enam bulan pertama, ia menghabiskan Rp 3 juta untuk pemasaran.

Cuma, Syahrozi menyebutkan, kadang promosi dari mulut ke mulut malah lebih efektif. Misalnya, ada nasabah yang baru pertama kali bertransaksi dan merasa puas. Maka, ia akan mengajak saudara dan rekan-rekannya untuk ikutan.

Keamanan bertransaksi melalui agen Laku Pandai juga jadi perhatian khususnya masyarakat pedesaan. Sebuah logo jaminan dari LPS saja enggak cukup.

Lagi-lagi, masyarakat lebih percaya kepada pengalaman dan testimoni dari nasabah sebelumnya. “Kalau kata rekannya aman, maka mereka mau ikutan,” ujar Syahrozi.

Untuk bisa menggenjot transaksi, baik Syahrozi maupun Rika membuka layanan hingga jam 10 malam dan hampir tidak ada hari libur. “Paling kalau tanggal merah saja layanan ditutup,” kata Syahrozi.

Meski begitu, Syahrozi mengingatkan, usaha ini memiliki risiko. Sebab, agen Laku Pandai juga melayani transaksi setor tunai.

Uang setoran nasabah berpotensi hilang dicuri atau dirampok. Karena berisiko menyimpan uang dalam jumlah besar di rumah, dua minggu sekali dia menyetorkan uang nasabah ke bank mitra.

Rika optimistis, dengan semakin banyaknya masyarakat yang mendapatkan informasi tentang manfaat keberadaan agen branchless banking, maka keuntungan yang mengalir makin berlipat. Ia menargetkan, tahun ini bisa melayani transaksi hingga Rp 1 miliar per bulan.

Siapa tertarik bergabung?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×