kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsulife, tawarkan konsultasi online bagi karyan


Sabtu, 22 September 2018 / 06:30 WIB
Konsulife, tawarkan konsultasi online bagi karyan


Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Suatu kali, Enggar, salah satu karyawan BUMN, sedang mengalami penurunan semangat kerja. Menyadari ada sesuatu yang mengganjal dari dirinya, dia pun menghubungi seorang psikologi. Kebetulan, perusahaan Enggar menjalin kerjasama dengan jasa e-counseling, Konsulife.

Jadi, Enggar yang kebetulan bertugas di sebuah daerah, tak perlu repot membikin janji atau jauh-jauh datang ke pusat layanan psikologi yang biasanya ada di kota-kota besar. Hal ini tentu memudahkannya. 

Selain itu, Enggar tak perlu berkecil hati soal masalah yang dihadapinya, karena dia tak bertatapan langsung dengan psikolog. Apalagi, konsultasi ini juga tak akan diketahui oleh rekan-rekan kantornya. Maklum, salah satu keengganan seorang karyawan datang ke psikolog (yang mungkin disediakan kantor) adalah rasa malu lantaran diketahui oleh rekannya.

Dari sinilah, Konsulife mengemas layanannya. Konsulife merupakan (on-going) platform online yang menyediakan servis atau pelayanan teknologi di bidang HR (Human Resources). Tujuannya, untuk mengembangkan sumber daya manusia yang lebih produktif.

Arindah Arimoerti, Co-Founder sekaligus Chief Operation Officer Konsulife mengatakan, sejak awal berdirinya Konsulife, pihaknya  fokus untuk memberikan solusi kesehatan mental pekerja. “Kami menyasar klien dari masyarakat luas hingga perusahaan rekanan," kata Arindah.

Kliennya mulai dari perkantoran, institusi, hingga organisasi. Saat ini, Konsulife menyediakan berbagai macam layanan yang dapat diakses melalui website Konsulife.com. "Tahun depan kami akan luncurkan platform Konsulife,” katanya.

Sejak berdiri di awal tahun 2017, Konsulife telah melayani berbagai macam instansi dan perusahaan dalam menyediakan layanan teknologi di bidang HR (Human Resources). “Dalam menjalankan aktifitas, setiap orang tak jarang mengalami hambatan-hambatan untuk dapat mencapai tingkat produktivitas yang tinggi. Bahkan sering kali justru mengarah pada tingkat stres yang dialami individu,” terangnya.

Arindah menjelaskan bahwa salah satu penyebab stress tertinggi bagi orang-orang di golongan umur dewasa muda sampai dewasa akhir adalah lingkungan kerja. Tekanan di lingkungan kerja ini  menyumbangkan tingkat stres individu paling besar. Oleh karenanya, Konsulife akan fokus untuk memberikan solusi kesehatan mental pekerja melalui berbagai layanan yang ditawarkan.

Untuk instansi-instansi maupun perusahaan yang membutuhkan layanan psikolog sebagai langkah meningkatkan kesehatan mental pekerja sekaligus meningkatkan produktivitasnya, Arindah bilang, pihaknya menawarkan paket kontrak layanan konseling maupun jasa psikolog on-demand.

Layanan yang diberikan cukup variatif mulai dari assesment, pelatihan, workshop, kelas, dan e-counseling yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh tenaga psikolog professional, seperti; konselor, tim ahli, narasumber, maupun pemateri acara.

“Layanan ini telah dimanfaatkan sembilan institusi, diantaranya yang sudah berjalan dengan WeCare.id, Intikom, WIKA dan Innovative Accademy HUB – UGM,” jelasnya.

Arindah menambahkan, jika saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan 40 psikolog yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh psikolog yang ingin bergabung dengan Konsulife, diantaranya; menyelesaikan pendidikan jenjang Magister Profesi Psikologi, Memiliki Surat Sebutan Psikolog (SSP), Surat Izin Praktek Psikolog (SIPP) dan/atau Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih aktif. Peluang ini terbuka untuk psikolog di seluruh bidang (Pendidikan, Industri/Organisasi, Klinis Anak, Klinis Dewasa, Sosial),” terangnya.  

Untuk saat ini, Konsulife fokus melayani e-counseling melalui channel seperti; via live chat, email sekaligus phone call. Fitur ini dapat dimanfaatkan karyawan dalam perusahaan yang telah menjalin rekanan dengan Konsulife.

“Dengan menjalin kontrak selama satu tahun, perusahaan bisa mendapatkan kuota konsultasi secara online bulanan yang dapat digunakan oleh karyawannya untuk memanfaatkan konsultasi secara online. Tagihan biaya konsultasi akan dibebankan kepada perusahaan pada sesi konsultasi yang sudah berlangsung,” jelasnya.

Untuk menggunakan fitur Konsultasi via live chat, email dan phone call, pengguna terlebih dahulu harus mengatur jadwal konsultasi dengan psikolog.

Ia juga bilang, bahwa setiap channel e-counseling akan dikenai biaya yang berbeda seperti; fitur live chat dengan durasi 90 menit, tarifnya sebesar Rp 250.000 dan fitur konsultasi via email tarifnya sebesar Rp 120.000, pada fitur konsultasi via email ini sesi akan dianggap selesai hingga diantara kedua pihak telah mendapatkan hasil dan mencapai kesepakatan.

“Sistem pendapatan antara Konsulife dengan psikolog adalah bagi hasil, yang mana porsinya telah ditentukan dan disetujui baik dari pihak manajemen maupun psikolog,” tuturnya.

Untuk selanjutnya, Arindah bilang saat ini pihaknya sedang tahap pengembangan untuk konsultasi lewat video call melalui platform Konsulife yang akan segera diluncurkan.

Sedangkan untuk pendanaan, Konsulife saat ini memanfaatkan dana penghargaan yang tahun lalu berhasil diraihnya dengan sejumlah nominal yang tak disebutkan.

“Rencananya, Konsulife saat ini ingin lebih memperkuat pasar sembari melakukan pengembangan dari segi website, platform sekaligus tim psikolog. Selain itu, kami juga akan mengurus Kantor Pusat di Yogyakarta, sekaligus akan segera membuka kantor cabang di Jakarta, Bandung dan Surabaya,” pungkasnya.

Untuk melancarkan ekspansinya, Arindah mengakui jika terdapat banyak kendala yang mungkin bakal dihadapi Konsulife seperti meningkatkan awareness di masyarakat soal menjaga kesehatan mental.

Sulaiman Gumilang, selaku Chief Marketing Officer juga menambahkan, target hingga akhir tahun nanti diharapkan dapat menjalin kerjasama dengan lebih banyak lagi tenaga psikolog dan juga instansi-instansi sekaligus perusahaan besar.

“Setiap bulannya kami memiliki target untuk menjalankan 4 hingga 5 fitur layanan yang dimiliki Konsulife, rencananya hingga akhir tahun kami targetkan juga dapat terhubung dengan 150 ahli di bidang psikologi,” terangnya.

Ia juga menambahkan jika saat ini Konsulife akan fokus pada segmen B2B sebelum masuk ke segmen B2C.

“Kita ingin memperkuat dari segi bisnis terlebih dahulu, kedepannya kita sudah memiliki rencana jangka panjang untuk membuka pendanaan dari venture capital,”

Langkah ini dirasa tepat untuk timnya supaya bisa mempertahankan usaha rintisan di sektor servis atau pelayanan teknologi bidang HR (Human Resources).

“Kami juga memiliki rencana untuk memperluas segmen tidak hanya B2B mnamun juga B2C untuk mencakup masyarakat umum di luar perusahaan yang membutuhkan jasa psikolog,” tuturnya.

Sulaiman bilang, untuk saat ini pihaknya sedang gencar melakukan pendekatan kepada pihak terkait yang terlibat seperti calon perusahaan rekanan, psikolog professional hingga masyarakat luas.

“Kami tidak ingin terburu-buru membuka pendanaan di awal berjalannya bisnis ini. Kami ingin dari bottom kita memiliki bisnis yang kuat terlebih dahulu, karena yang kami amati saat ini startup mudah gugur setelah mendapat pendanaan awal namun hanya fokus mengembangkan operasionalnya dan mengabaikan kekuatan bisnisnya,” pungkasnya.

Inovasi yang punya potensi besar

Heru Sutadi, Pengamat Telekomunikasi dan Start Up dari Indonesia ICT Institute menjelaskan bahwa potensi bisnis yang ditawarkan Konsulife cukup besar. Menurutnya, layanan konsultasi psikologi menggunakan fitur chat live, email, dan phone call merupakan langkah inovatif.

"Bisa menjadi inovasi karena banyak yang ingin curhat atau ada masalah tetapi tidak mau diketahui wajah dan jati dirinya," ujarnya.

Namun, ia menegaskan bahwa penting untuk adanya evaluasi kepuasan pelanggan setelah konsultasi. Menurutnya konsultasi bukan hanya sekadar mendengarkan, tetapi juga memberikan solusi. Karenanya penting perkembangan solusi harus selalu dipantau.

Selain itu, tantangan lain yang akan dihadapi yaitu persoalan biaya. Heru menjelaskan untuk ke tempat biasa konsultasi mahal, karenanya harga yang ditawarkan juga harus bersaing. Selain itu, juga menyangkut jaga kerahasiaan klien dan tentunya para konsultan haruslah yang kompeten dibidangnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa untuk di bidang sumber daya manusia juga banyak cabang, tidak serta merta terkait dengan perngurangan stress saja. “Ini merupakan cara misalkan mempermudah proses seleksi secara online, evaluasi kinerja dan karir," ujarnya. Oleh sebab itu, bisa menjadi langkah ekspansi baru.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×