kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kooyla bidik kawula muda lewat tes pengembangan diri


Sabtu, 26 September 2020 / 10:10 WIB
Kooyla bidik kawula muda lewat tes pengembangan diri


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawula muda yang penuh energi dan dinamika, sejatinya merupakan pasar yang potensial bila digarap dengan benar. Inilah yang tengah digarap oleh usaha rintisan anyar asal Bangka Belitung, Kooyla. 

Lahir di masa pandemi, tepatnya Maret lalu, bukan menjadi penghalang bagi Kooyla untuk bisa mengembangkan usaha. Apalagi, bidang startup yang Kooyla lakoni tergolong unik. Yakni, pengembangan diri kawula muda atau anak milenial.

Jadi, Kooyla menawarkan beragam fitur untuk pengenalan dan pengembangan  serta aktualisasi diri. Misalnya, ada fitur pengenalan diri dan minat melalui tes psikologi. Setelah pengguna sudah mengetahui minatnya, maka bisa mulai mengembangkan dan mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan minat tentunya. Caranya,  lewat bacaan-bacaan yang sesuai dengan minat.

Tak cuma bacaan saja, di Kooyla juga tersedia kursus-kursus pengembangan diri sesuai dengan minat masing-masing. Lantas, pengguna juga bisa bergabung dengan berbagai komunitas yang tersedia di startup ini yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.

Baca Juga: Cuan segar dari startup indekos masih menggeliat di tengah Pandemi Covid-19

Arrayyan Firdaus, Chief Marketing Officer Kooyla, mengatakan, fitur-fitur yang tersedia tersebut ada berkat perangkat lunak dari Kooyla. Sayang, Arrayyan tidak menjelaskan lebih lanjut soal perangkat lunak yang dia maksud. Yang jelas, pengguna Kooyla bisa mengikuti berbagai tes kepribadian yang bakal menjadi dasar untuk merekomendasikan berbagai aktivitas yang   dapat mereka ikuti. 

Fitur yang ada adalah self discovery untuk aspek pengenalan diri. Lalu, fitur community engagement, yakni fitur yang bisa terhubung dengan komunitas yang sesuai dengan minat. 

Selain dua fitur tersebut, Kooyla juga tengah mengembangkan fitur bernama meaningful collaboration. Ini adalah fitur untuk kerjasama dengan pemerintah, sektor swasta, atau yayasan ketika mereka ingin mempromosikan suatu produk atawa mengkampanyekan suatu isu. Sebut saja, mengkampanyekan topik lingkungan dan sosial. 

Saat ini, pengguna Kooyla sudah lebih dari 150 user. "Mulai 20 September, secara konsisten ada tambahan lebih dari 50 pengguna," kata Arrayyan ke KONTAN.
Sejauh ini, layanan Kooyla masih gratis. Tapi, mulai akhir tahun ini, Kooyla akan menawarkan beberapa paket bagi pengguna. Mulai dari yang masih gratis hingga yang berbayar bulanan. 

Dengan layanan tersebut, Arrayyan optimistis pengguna Kooyla sampai 2021 nanti bisa tembus 1.000 user dan bisa menggaet lebih dari 50 komunitas meski di tengah pandemi Covid-19.  

Pengamat startup Heru Sutadi menyarankan Kooyla untuk  lebih membuat tes kepribadian yang lebih beragam lagi. Kalau perlu, menjalin kerjasama dengan lembaga psikologi. Tujuannya adalah untuk memperluas pasar, tidak cuma ke kaum muda saja.

Selanjutnya: East Ventures menargetkan himpun dana US$ 88 juta untuk start up baru pasca lockdown

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×