kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kriuk... laba ayam krispi masih gurih


Rabu, 29 Maret 2017 / 13:21 WIB
Kriuk... laba ayam krispi masih gurih


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Sebagai sebuah menu favorit, bisnis ayam goreng cepat saji lokal terus memberikan peluang tiada habisnya. Apalagi bagi masyarakat Indonesia, selain rasanya cocok di lidah, harga lauk ayam krispi ini cukup ramah di kantong. 

Karena itulah, Dede Ardi Saputra mendirikan Alif Fried Chicken. Membuka usaha ayam goreng krispi di Semarang pada Mei 2014, Dede berani menawarkan kemitraannya pada tahun ini. Ia ingin membuktikan usahanya bisa berjalan lancar sembari mempopulerkan tagline jagonya crispy.

Mitra yang bergabung hingga saat ini belum ada. Namun, dia sudah mengelola dua gerai pusat di Semarang. Jika ingin bermitra, Dede menawarkan paket investasi senilai Rp 7,5 juta. Mitra akan mendapat gerobak, peralatan usaha, starterpack (business preview, panduan memulai usaha, CD, sertifikat), bahan baku, dan daftar harga.

Kerjasama kemitraan berlangsung selama lima tahun. Setelah itu, mitra membayar paket kemitraan dengan nilai di awal dan wajib berbelanja bahan baku.  Mitra juga harus membeli seragam, dus dan lainnya ke pusat. Namun, pusat tak mengutip franchise fee maupun royalty fee. 

Menurut Dede, keunikan Alif Fried Chicken terletak pada resep orisinil dengan 12 bumbu rahasia yang cukup merasap, tekstur gorengan yang krispi dan harga yang terjangkau.

Alif Fried Chicken menjajakan beberapa menu ayam, yaitu Chicken Original yang dibanderol dengan harga Rp 5.000, Chicken Bento senilai Rp 7.000, dan Chicken Caramel seharga Rp 7.000. Dede menargetkan mitra menjual 100 potong per hari.

Dengan begitu mitra akan meraup omzet Rp 500.000 hingga Rp 700.000 per hari atau Rp 15 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra akan mendapat laba bersih 30% dari omzet per bulan. Dari situ balik modal selama delapan bulan sampai satu tahun.

Supaya target terpenuhi, Dede menyarankan mitra untuk membuka usaha di area depan minimarket, kantin dan pusat jajanan. Kebutuhan ruangan  3x3 m2, dibantu satu pegawai. Dede berencana menggandeng 10 mitra tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×