kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kucek laba laundry mewangi usai Lebaran


Rabu, 14 September 2011 / 12:54 WIB
Kucek laba laundry mewangi usai Lebaran


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Tri Adi

Pengusaha jasa binatu atau laundry kiloan mendulang berkah usai Lebaran. Banyak warga, khususnya di kota besar mencuci pakaian kotor melalui jasa laundry kiloan yang relatif murah. Omzet pengusaha laundry pun naik berlipat usai Lebaran.

Usai Lebaran, bisnis laundry kiloan kian mewangi. Lantaran asisten rumah tangga pulang kampung, warga perkotaan memilih membawa cucian kotor mereka ke penyedia laundry kiloan yang menawarkan tarif ramah di kantong.

Bertambahnya jumlah cucian itu tentu saja mendatangkan rezeki berlimpah bagi pengusaha usaha laundry kiloan. Saking banyaknya, beberapa pengusaha laundry bahkan membatasi cucian pelanggan karena kapasitas mesin cuci sudah penuh.

Tiga pengusaha laundry kiloan yang dihubungi KONTAN di Bandung, Jakarta dan Yogyakarta mengalami lonjakan jumlah cucian. Salah satunya Waroenk Laundry, di Bandung. Kukuh Ginanjar, pemilik Waroeng Laundry itu mengatakan, potensi kenaikan omzetnya bisa mencapai 50%. Namun, terbatasnya kapasitas mesin pencuci, ia hanya bisa mengantongi kenaikan omzet 33% saja. "Kenaikan cucian tertinggi ada di gerai yang berdekatan dengan kampus," ungkap Kukuh.

Usai Lebaran, Waroenk Laundry kiloan mulai beroperasi 4 September, tepatnya empat hari setelah Lebaran (H+4). Saat mulai beroperasi, gerai mereka langsung dibanjiri cucian pelanggan.

Jenis cucian terbanyak Waroenk Laundry itu berupa penutup tempat tidur atau bed cover, selimut, jaket serta karpet. Walaupun terjadi lonjakan cucian, Kukuh mengaku tetap berusaha melayani konsumen secara profesional.

Target pakaian kering dalam satu hari tetap ia penuhi agar konsumen tidak kecewa. Jika sudah melebihi kapasitas mesin cuci, Kukuh terpaksa menolaknya atau meminta waktu tambahan waktu pencucian lebih. "Jika cucian terlalu banyak dan tidak bisa selesai sehari, kami minta waktu," imbuh Kukuh.

Kapasitas cucian Waroenk Laundry hanya 200 kilogram (kg) per hari. Agar bisa menampung banyak cucian usai Lebaran, Kukuh sebenarnya sudah menaikkan kapasitas mesin cuci itu menjadi 250 kg. Penambahan kapasitas juga dilakukan dengan cara menambah jam operasional laundry hingga 24 jam.

Kenaikan jumlah cucian pelanggan itu ikut mendongkrak omzet Kukuh usai Lebaran. Dari Rp 600.000 per hari menjadi Rp 800.000 per hari. "Kenaikan bisa lebih tinggi," kata Kukuh.

Kenaikan omzet juga dialami oleh Dedi Setiadi, pemilik Dressed Laundry di Jakarta. "Kenaikan omzet kami lebih dari dua kali lipat," kata pria yang membuka usaha jasa laundry sejak tahun 2009 silam.

Selain menawarkan laundry kiloan, Dedi juga menawarkan jasa laundry dengan konsep layanan sendiri (self service). Konsumen bisa mencuci sendiri pada mesin cuci yang sudah disediakannya.

Kenaikan jumlah pelanggan yang membawa cucian ke gerai Dressed Laundry tidak hanya terjadi di gerai mereka yang ada di Jakarta saja. Kenaikan jumlah pelanggan terjadi di gerai Dreesed Laundry di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. "Kenaikan hampir merata di semua gerai," kata Dedi yang enggan menyebut nilai omzetnya itu.

Kenaikan jumlah cucian juga dirasakan oleh pengusaha laundry yang ada di kota Gudeg, Yogyakarta. Danang Yusti Wijaya, koordinator wilayah Laundry on Kilo's di Yogyakarta bilang, lonjakan jumlah cucian usai Lebaran itu mencapai 100% dari hari biasanya. "Cucian menumpuk karena habis liburan," terang Danang.

Kenaikan cucian milik pelanggan Laundry on Kilo's itu juga merata di gerai mereka yang ada di Jabodetabek. Jenis cucian terbanyak datang usai Lebaran itu didominasi oleh pakaian, sisanya cucian berat seperti bed cover, selimut, jaket dan lain-lain. "Cucian berat 30% sisanya 70% adalah pakaian," ujar Danang.

Agar bisa melayani banyak pelanggan usai Lebaran, Danang sudah berusaha untuk menaikkan kapasitas mesin cuci di setiap gerai Laundry on Kilo's. Kapasitas mesin cuci milik Danang itu naik dari 100 kg per hari menjadi 200 kg per hari.

Tidak hanya itu, Danang juga berusaha menambah kapasitas pencucian dengan menambah jam operasional. Bahkan, Laundry Kilo's buka lebih cepat pasca-Lebaran, yakni pada H+2 Lebaran. "Kami berusaha meningkatkan layanan," terang Danang.

Kenaikan jumlah cucian Laundry on Kilo's itu juga mendongkrak omzet mereka. Danang memberi contoh, omzet gerai mereka yang ada di Yogyakarta naik dari Rp 1,6 juta per hari, menjadi Rp 3 juta per hari. "Kenaikan omzet serupa juga terjadi di gerai kami yang Jakarta," jelas Danang yang punya 50 gerai yang tersebar di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×