kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba basah dari berkah bencana banjir (1)


Sabtu, 11 Januari 2020 / 09:35 WIB
Laba basah dari berkah bencana banjir (1)


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari pertama dan kedua 2020 beberapa wilayah di Indonesia, terutama Jabodetabek, terendam banjir. 

Efek dari banjir ini cukup masif karena banyak harta benda korban yang ikut terendam, salah satunya adalah kendaraan bermotor. Tak ayal, kendaraan tersebut butuh jasa perbaikan dan pembersihan pasca terkena banjir. Hal ini tentu saja jadi berkah bagi usaha bengkel dan cuci kendaraan, baik motor maupun mobil.

Nikmat berkah pasca banjir diperoleh Andhika Snow Car Wash milik Muhammad Adam Samudra yang terletak di Tambun, Bekasi. Adam menyebut ada kenaikan pemasukan sejak awal musim hujan ini.

Baca Juga: Banjir Jakarta menelan korban jiwa

"Setiap pagi waktu baru buka, pasti sudah ada beberapa sepeda motor yang sudah mengantre. Di hari-hari biasa pencuci motor dan mobil cukup sepi, tidak seramai ketika musim penghujan," terang Adam yang sudah merintis usaha sejak 2017 lalu kepada KONTAN pada Minggu (5/1).

Adam mengakui pelanggannya lebih banyak usai banjir melanda dalam beberapa hari terakhir. Menurutnya, ada kenaikan sekitar 85% dari biasanya. Saban hari saat musim hujan atau saat banjir sekarang ini bisa ada 35 mobil dan 50 motor datang ke tempat cucinya ini. "Jadi pasti banyak motor sama mobil lebih minta dibersihkan bagian bawahnya. Kalau lagi banyak kadang saya turun juga bantu, kasihan karyawan juga," jelas Adam.

Baca Juga: OJK siap menyusun benchmark premi banjir

Ramainya pelanggan yang datang membuat Adam menerapkan sistem buka tutup di tempat usahanya ini, hal ini untuk mengatasi halaman yang tak cukup menampung kendaraan pelanggan. 

Tarif sendiri tak ada harga khusus saat hujan dan banjir, Adam bahkan membanderol di bawah kompetitor. Ia mematok tarif mobil Rp 35.000 untuk cuci mobil, 
Rp 12.000 untuk motor, dan sebesar Rp 15.000 untuk motor ukuran besar.

Usaha lainnya yang mendapat berkah dari banjir kemarin ialah bengkel kendaraan. Misalnya bengkel Digioto milik Sutrisno yang berada di Pos Pengumben, Jakarta Barat. 

Untuk pelanggan ia menyebut hingga saat ini arusnya masih tergolong biasa. Namun, Sutrisno menyebut mayoritas memang mereka yang datang untuk perbaikan kendaraan. 

"Sebenernya bisnis utama Digioto itu aksesori tapi kali ini porsi yang datang servis meningkat," jelas dia.

Sutrisno menyebut ada peningkatan sekitar 40%-50% dengan rata-rata yang datang mengatakan motornya usai menerobos banjir baik tinggi atau rendah. Saban hari ada sekitar lima motor yang datang dengan kasus kebanjiran ke Digioto.

Terdapat dua layanan yang biasa digunakan pasien kendaraan usai terkena banjir yaitu ganti oli atau servis lengkap tanpa bongkar mesin. Untuk ganti oli, Digioto membanderol Rp 80.000 dan servis lengkap tanpa bongkar mesin Rp 300.000.

Baik Adam maupun Sutrisno menyatakan tak ada satu orang pun yang ingin terkena musibah termasuk banjir, namun keduanya sepakat bahwa usaha seperti ini memang panen dan dicari banyak orang ketika musim hujan dan banjir, karena kendaraan menjadi andalan bagi banyak orang untuk beraktivitas di luar sehingga harus tetap prima.     

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×