Reporter: Revi Yohana, Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Berbagai furnitur maupun interior mobil perlu perawatan berkala, supaya selalu bersih dan awet. Namun, tak setiap orang atau perusahaan bisa melakukannya sendiri. Maklum, membersihkan sofa, karpet, matras, sampai jok mobil perlu teknik khusus. Di sinilah, jasa home and car care service dibutuhkan.
Salah satu yang membidik peluang ini adalah Haracare di Bali. Meski sudah mulai beroperasi sejak 2008, namun secara resmi PT Haracare Indonesia baru didirikan setahun kemudian.
Pemilik Haracare Putu Sudarsana menjelaskan, kelebihan Haracare adalah menggunakan teknologi dari Amerika Serikat, yang mampu menghilangkan noda hingga 90%, dan mengangkat debu secara maksimal.
Proses pengerjaannya pun cukup cepat. Sebagai contoh, pengerjaan satu set sofa yang terdiri atas lima seat hanya memakan waktu satu jam, dan han setengah jam untuk pengeringan. "Kami menggunakan bahan khusus yang ramah lingkungan," klaimnya.
Tarif membersihkan satu matras Rp 150.000 untuk ukuran 120 x 200 cm, sementara, satu set sofa sekitar Rp 35.000 - Rp 55.000.
Sejauh ini, klien Haracare ada hotel bintang lima, villa dan jenis perusahaan lain di Bali. Menurut Putu, usaha ini juga prospektif dikembangkan di kawasan perumahan.
Sejak Oktober lalu, Haracare membuka tawaran kemitraan. Meski belum punya mitra, namun pihak pusat sudah memiliki dua gerai di Bali.
Tertarik? Siapkan investasi sebesar Rp 220 juta. Biaya tersebut sudah mencakup franchise fee selama 10 tahun, biaya renovasi dan inventaris seluruh peralatan lengkap hingga siap beroperasi, biaya grand opening, perizinan, termasuk sewa tempat setahun.
Balik modal 16 bulan
Putu menargetkan mitra mampu menghasilkan omzet sekitar Rp 30 juta - Rp 60 juta per bulan. Dengan keuntungan bersih 25%-30%, mitra bisa kembali modal dalam waktu 10 bulan hingga 16 bulan.
Kata Putu, mitra bisa menggaet pelanggan perumahan maupun pengendara mobil. Jenis layanan pun terbagi dua, yakni bisa dipanggil ke tempat klien, ataupun pengerjaan di gerai.
Nantinya, mitra wajib membeli bahan baku pembersih dari pusat sebagai standarisasi. Selain itu, pihak pusat akan mengutip biaya royalti 10% dari omzet.
Pengamat Waralaba Evi Diah Puspitawati menilai, perusahaan penyedia jasa home & car masih asing di telinga masyarakat. Namun, jasa yang ditawarkan sebenarnya menjadi kebutuhan masyarakat.
Maka, bisnis ini bisa berkembang, terlebih karena banyak orang yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak sempat membersihkan rangkaian sofa, karpet dan interior mobilnya. "Tidak harus sewa pembantu, tinggal panggil jasa ini juga kan sudah beres," paparnya.
Namun, Evi menyarankan, calon mitra supaya lebih jeli melihat target pasarnya, sehingga bisa mencapai balik modal dengan cepat. "Pilih lokasi yang ramai, sehingga tempat ini banyak diketahui orang," sarannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News