kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.309   -12,00   -0,07%
  • IDX 6.837   -32,56   -0,47%
  • KOMPAS100 989   -6,66   -0,67%
  • LQ45 759   -5,27   -0,69%
  • ISSI 223   -0,35   -0,16%
  • IDX30 391   -4,04   -1,02%
  • IDXHIDIV20 456   -5,71   -1,24%
  • IDX80 111   -0,66   -0,59%
  • IDXV30 113   -0,88   -0,77%
  • IDXQ30 127   -1,23   -0,96%

Laba manis dari budidaya semangka kotak (1)


Kamis, 29 Mei 2014 / 16:30 WIB
Laba manis dari budidaya semangka kotak (1)
ILUSTRASI. UU P2SK membuka peluang Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan demutualisasi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Havid Vebri

Seperti buah pada umumnya, buah semangka (Citrullus lanatus) juga memiliki banyak varian. Salah satu varian semangka yang kini sedang populer adalah semangka kotak.

Varian satu ini berbeda dengan buah semangka pada umumnya yang berbentuk bulat. Sesuai namanya, buah semangka ini  berbentuk kotak, sehingga terlihat unik dan lebih menarik.

Semangka kotak pertama kali dikembangkan di Jepang. Karena bentuknya unik dan menarik, semangka kotak pun cepat populer. Banyak orang membelinya sehingga harganya ikut melambung.

Di Indonesia sendiri, mulai banyak petani membudidayakan semangka kotak. Salah satunya adalah Hery Candinegera di Desa Pancana Kecamatan Bojo, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

Ia mengaku, mulai membudidayakan semangka kotak  sejak tahun 2012 bersama petani binaannya. "Sebenarnya saya sudah aktif mendampingi petani sejak tahun 2004," kata Hery.

Menurut Hery, sebagian besar mata pencaharian warga Desa Pancana merupakan petani padi. Biasanya masa tanam dilakukan sekali setahun. Usai panen, petani menanam singkong sebelum memasuki masa tanam baru.

Padahal, di daerahnya singkong tidak bisa mendatangkan uang. Paling hanya dikonsumsi atau barter di pasar. "Singkong itu bisa ditukar beras," ujarnya.

Akhirnya ia mengajak warga menanam semangka kotak untuk menggantikan singkong. Ia memilih semangka kotak karena belum ada yang membudidayakannya di Indonesia. Padahal, harga semangka kotak lebih mahal karena bentuknya unik.

Saat ini, ada 20 petani binaan yang fokus menanam semangka kotak. Rata-rata petani memiliki lahan 10 meter (m) x 30 m. Lahan itu bisa ditanami 500 batang semangka. Dalam sekali tanam, petani bisa dua kali panen. "Sekali panen menghasilkan 1.000 buah semangka," ujarnya.

Hery bilang, harga semangka kotak besar bisa mencapai Rp 16.000 per buah. Sedang semangka biasa di bawah Rp 10.000 per buah. Makanya, sekali panen, petani bisa meraup omzet Rp 10 juta. "Saya hanya meminta komisi 10% dari hasil panen sebagai upah mendampingi," ujarnya.

Hansiar, salah satu petani binaan Hery, mengaku, baru-baru ini saja menanam semangka kotak. Sebelumnya, ia sudah tujuh tahun menjadi petani semangka. Tapi semangka biasa. "Semangka kotak itu sama seperti semangka lainnya, hanya dibentuk," ujarnya.

Hansiar memiliki lahan seluas 30 are di belakang rumahnya. Ia bilang semangka kotak dapat dipanen dalam waktu 70 hari sejak ditanam. Sekali panen, ia mendapatkan 1.600 buah semangka segar yang siap dijual. Dari hasil panen itu, ia bisa mengantongi omzet sekitar Rp 12 juta.       

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×