kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba yang Nyata dari Usaha Berjualan Pot Terakota


Senin, 26 Oktober 2020 / 09:08 WIB
Laba yang Nyata dari Usaha Berjualan Pot Terakota
ILUSTRASI. Pengusaha menyiram tanaman hias Monstera Acuminata dan Monstera Esqueleto atau janda bolong untuk ekspor di Kazaina Store Plant, Kampung Sukamanah. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.


Sumber: Tabloid Kontan | Editor: Hendrika

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di masa pandemi ini, tiba-tiba banyak pehobi tanaman. Mereka terhitung jeli mengikuti tren, sekaligus royal membelanjakan uang. Salah satu yang sedang ngehits adalah pot terakota. Coba saja Anda lihat di toko tanaman atau buka situs belanja, niscaya mudah sekali menemukan pedagang pot terakota.

Kenaikan permintaan pot terakota, dirasakan oleh Prana Handycraft, pengusaha pot tanah liat dari Jogja. Jika dulunya, mereka menjual 200 pot per minggu, sekarang omzetnya naik dua kali lipat.

Maklumlah, awalnya, pot terakota hanya biasa dipakai untuk menanam kaktus. Belakangan, semua tanaman cocok saja ditaruh di pot terakota. Prana merupakan pedagang grosir yang melayani penjual pot eceran.

Memulai usaha ini juga tergolong gampang. Jika bermukim di Jabodetabek atau sekitarnya, Anda tak perlu kulakan sampai ke Jogja. Soalnya, Purwakarta juga dikenal punya banyak pengrajin tanah liat.

Menurut beberapa sumber yang dihubungi KONTAN, dengan kendaraan sendiri, mereka langsung berangkat ke Purwakarta untuk belanja barang. Setelahnya, barang itu langsung dijual lagi, melalui toko atau online. “Saya yakin, ini bukan bisnis musiman,” ujar Dian Niy, pemilik Pot Cepot yang baru mendirikan toko pot terakota Agustus lalu.

Kendati tak membutuhkan modal besar, Anda tetap harus jeli saat kulakan pot atau mencari pengrajin untuk memasok dagangan. Tujuannya, agar kerjasama awet dan Anda tak perlu pusing untuk selalu cari pengrajin baru.

Tantangan utama bisnis ini, salah satunya, adalah tidak ada desain yang eksklusif. Anda boleh saja mendesain motif atau bentuk pot. Tapi, ketika pot sudah jadi dan ditawarkan di Internet, dengan ceat pula desain Anda akan ditiru banyak pihak.

Maka, sebagai pengusaha, Anda nyaris tak bisa menawarkan desain yang eksklusif. Tapi, jangan khawatir, sebagai upaya mengikat konsumen, banyak strategi yang bisa diterapkan. Apa saja? Baca Tabloid KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×