Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Tren minuman bubble memacu banyak pelaku usaha yang melirik bisnis ini dan menawarkan kemitraan. Yang teranyar, tawaran kemitraan datang dari Mig Bubble di Sidoarjo, Jawa Timur. Adalah Sri Rakhmawati yang merintis usaha ini sejak Mei tahun ini.
Mig Bubble menawarkan minuman bubble dengan 50 varian rasa, seperti cokelat, bubble gum, alpukat, dan teh susu. Satu cup dibanderol Rp 7.000. “Keistimewaan kami, yakni menggunakan gula asli, tidak menggunakan pengawet, enak dan banyak varian rasa,” papar Sri.
Saat ini, sudah ada dua gerai Mig Bubble di Sidoarjo, yang merupakan milik pusat. Berminat menjadi mitra Mig Bubble? Sri mengemas tiga pilihan paket kemitraan, yakni paket minimal senilai Rp 8,5 juta, lalu paket standar dengan investasi Rp 9,5 juta dan paket lengkap seharga Rp 12,5 juta.
Perbedaan ketiga paket itu dari sisi jumlah bahan baku dan perlengkapan yang diterima mitra. Paket minimal akan mendapat 8 kilogram (kg) bubble dan 400 cup. Sedangkan paket standar berhak mendapat 10 kg bubble dan 500 cup. Terakhir, paket lengkap akan menerima 14 kg bubuk dan 700 cup.
Di samping itu, mitra juga mendapat perlatan pendukung, seperti blender, alat pengocok, baskom cuci, dan booth untuk berjualan. “Booth kami buat se menarik mungkin, warna warni jadi bisa menjadi perhatian anak-anak yang merupakan target market kami,” ungkap Sri.
Sri memperkenankan mitra mematok harga jual sendiri, disesuaikan dengan biaya produksi yang dikeluarkan, seperti sewa tempat. Namun, mitra wajib membeli bahan baku berupa bubuk minuman dari pusat.
Ia memperkirakan, dalam sebulan, mitra bisa menjual 750 cup Mig Bubble. Dengan begitu, mintra bisa meraup total omzet sekitar Rp 5,2 juta per bulan. Jika, target keuntungan bersih 50% tercapai, mitra bisa balik modal sekitar empat bulan hingga lima bulan.
"Kami rajin membuat inovasi rasa, supaya pasar tidak jenuh," imbuh Sri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News