Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Roy Franedya
Cuaca yang tidak menentu seperti saat ini membuat kondisi badan kadang kala rentan terkena penyakit. Jika sudah jatuh sakit, segala aktivitas menjadi terhambat. Itulah mengapa pernyataan sehat itu mahal jadi masuk akal. Karena kita harus mengeluarkan sejumlah dana untuk biaya pengobatan serta waktu untuk mendatangi rumah sakit atau klinik. Terkadang, birokrasi rumah sakit serta jadwal dokter yang padat membuat pasien harus menyiapkan waktu ekstra untuk berobat.
Untuk mempermudah layanan dokter kepada pasien, kini sudah ada aplikasi yang dikembangkan bernama Lokadok. Aplikasi ini bisa membantu pasien agar dapat terhubung dengan dokter yang diinginkan dengan lebih cepat dan praktis. Layanan yang memiliki anggota para dokter di berbagai daerah ini dibentuk oleh Dannie Yo.
Aplikasi Lokadok yang diluncurkan pada Juli 2015 ini sudah memiliki anggota sebanyak 1.600 dokter dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan daerah lainnya di Indonesia. Awal mula Dannie mendirikan Lokadok karena pengalamannya terhadap pelayanan dokter. “Waktu itu mengantar istri ke beberapa dokter di Jakarta Selatan, dan saat mengecek, tidak ada jadwal dokter. Staf rumah sakit juga tidak tahu jadwal dokter,” ujar Dannie.
Berangkat dari pengalaman tersebut, Dannie memiliki ide untuk bisa menciptakan sebuah layanan atau aplikasi untuk menjembatani dokter dan pasien serta informasi yang terkait dengan booking dokter. Ide untuk membentuk bisnis ini pun tak lepas dari latar belakang pendidikan Dannie pernah mengenyam pendidikan kedokteran di Malaysia selama dua tahun. Dia juga pernah mengenyam pendidikan di bidang teknologi di Royal Melbourne Institute of Technology, Australia.
Dengan modal pengetahuan teknologi, pendidikan kedokteran dan profesi sang ayah sebagai dokter di Medan, ia pun berani menciptakan aplikasi Lokadok. Saat diluncurkan pertama kali, baru ada sekitar 100 dokter bergabung. “Pertama kali mengajak dokter di rumah sakit Medan, tempat ayah bekerja. Setelah itu, mulai mengajak dokter di Jakarta dan mengundang dokter lainnya lewat Facebook,” ucap Dannie.
Setelah banyak menjaring dokter dari internet dan mulut ke mulut, setiap harinya ada 10 dokter yang mendaftar di Lokadok. Tak hanya itu, Dannie bilang sudah lebih dari 160.000 dokter yang tercatat di Konsil Kedokteran Indonesia masuk dalam daftar sementara Lokadok. Sedangkan pasien yang bergabung, sudah tercatat 150 orang yang terdaftar.
Fasilitas masih gratis
Aplikasi Lokadok memberi manfaat bagi pasien dan dokter. Kelebihan aplikasi ini bagi dokter adalah dapat menginformasikan profil dan jadwal praktik dokter. Sementara untuk pasien tidak perlu antre lama dan bisa memilih waktu yang diinginkan. Pasien pun bisa memberi testimonial setelah mendapat layanan dokter.
Ia bilang, akan semakin banyak dokter yang ingin dia gandeng untuk mendaftar di Lokadok. Meskipun, ia sempat mengalami kendala seiring bertambah banyaknya jumlah dokter yang bergabung, server pun menjadi kian padat. "Tapi semua sudah diatasi,” terangnya. Sistem yang diciptakan Lokadok sudah terintegrasi secara penuh.
Dannie bilang, semua profil, latar belakang dokter, nama rumah sakit serta jadwal pribadi dan waktu dokter sudah tercantum di Lokadok. Informasi ini didapat langsung dari dokter yang bersangkutan dan rumah sakit tempat dokter tersebut bekerja. Setelah tercantum beberapa nama dokter, pasien cukup masuk ke ke situs Lokadok.co.id, registrasi informasi pasien dan memilih booking dokter yang diinginkan.
Pasien yang sudah mendaftar di Lokadok akan dikonfirmasi melalui SMS sekitar 2 jam sebelum jadwal dokter. “Kalau pasien membatalkan, Lokadok akan menginformasi ke dokter yang bersangkutan bahwa terjadi pembatalan. Kalau jadi, jadwal akan dimasukkan di kalender dokter,” beber Dannie.
Karena terbilang baru, untuk penggunaan aplikasi ini pasien belum dikenakan biaya. Begitu pula dengan dokter yang bergabung di Lokadok. Namun, ke depannya, dokter yang sudah masuk di aplikasi Lokadok dan berlangganan fitur booking akan dikenakan biaya bulanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
