kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lokapoin mendapat fulus singgah dari layanan Homestay


Sabtu, 20 April 2019 / 14:00 WIB
Lokapoin mendapat fulus singgah dari layanan Homestay


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pariwisata Indonesia kini tengah naik daun. Kondisi ini menjadi kesempatan bagi para penyedia layanan teknologi digital untuk mencuil peluang bisnis. Mulai dari layanan wahana rekreasi, kuliner, hingga yang tak kalah penting penginapan. Salah satunya adalah homestay alias rumah singgah bagi para turis.

Lewat teknologi digital, mencari rumah singgah untuk menginap menjadi lebih mudah ketimbang cara konvensional. Sebab, teknologi ini bisa mengumpulkan sejumlah homestay ke dalam satu aplikasi khusus penyewaan rumah singgah. Cara inilah yang dilakukan Lokapoin dalam menjalankan bisnisnya.

Menurut Keke Genio, Chief Marketing Officer Lokapoin, keberadaan aplikasi yang baru beroperasi sejak 2018 itu memang untuk memudahkan konsumen yang ingin mendapatkan rumah singgah yang layak saat pelesiran. Terutama saat mencari harga yang pas tapi tetap nyaman.

Sebagai pembeda, Lokapoin juga memberi penawaran kepada konsumen yang ingin melakukan kegiatan di rumah singgah. Tentu kegiatan yang berkaitan dengan lokasi atau budaya dari tempat rumah singgah itu berada. "Jadi, pengelola penginapan tersebut bisa memberikan pengalaman lokal ke tamu," katanya kepada KONTAN.

Ia memberi contoh seperti kegiatan memasak, khususnya masakan yang menjadi ciri khas daerah tertentu, ada juga kegiatan bertani dan bercocok tanam, atau bisa juga ikut kelas membatik.

Seluruh kegiatan tersebut tentu berada di areal rumah singgah yang bersangkutan. "Jadi tergantung dari tuan rumah mau menjadikan seperti apa," tuturnya.

Makanya, layanan yang ada di Lokapoin tak cuma penginapan semata (Loka Basic), tapi juga penginapan plus kegiatan (Loka Folk). Khusus untuk Loka Folk, di situs Lokapoin memang tersaji ragam kegiatan di tempat penginapan. Mulai dari berkebun, kelas memasak dan melihat tarian.

Dengan fitur yang ditawarkan, Lokapoin sudah menggandeng sebanyak 150 rumah singgah di tiga lokasi, yakni Bandung, Yogyakarta, serta lokasi tambahan yaitu Pangandaran Jawa Barat.

Untuk melakukan pemesanan, konsumen bisa lewat fitur pemesanan di situs Lokapoin atau menghubungi kantor start up tersebut. Menurut Keke, tarif rumah singgah yang ada di Lokapoin berkisar mulai dari Rp 500.000 per malam hingga mencapai Rp 2,5 juta per malam. Ia mengklaim sejauh ini sudah mendapatkan 250 pesanan. Sayang, ia tidak merinci periode waktunya.

Mengenai pendapatan, Lokapoin bakal mengutip komisi sekitar 10% dari harga tarif yang berlaku. Misalkan, ada rumah singgah pasang tarif Rp 1 juta, maka start up ini akan mendapatkan komisi Rp 100.000. "Tarif bisa fleksibel. Kalau si pemilik rumah singgah ingin meraup Rp 500.000 per malam, maka tarif di Lokapoin jadi Rp 550.000 per malam," jelasnya.

Sayang, Keke tidak merinci target bisnis yang dipatok pada tahun ini. Namun ia pastikan bahwa homestay yang terdaftar di Lokapoin sudah lewat kurasi oleh lembaga sertifikasi usaha pariwisata yang ditunjuk.

Setelah merambah tiga kota, Lokapoin tengah berancang-ancang memperluas layanan ke daerah lain, terutama luar Jawa. Salah satunya adalah wilayah Sumatera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×