Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Langkah ekspansi bisnis Lotte Group melalui anak usahanya Lotte Mart di Indonesia menemui tantangan. Masalah lahan menjadi kendala utama bagi perusahaan ritel ini untuk bisa agresif mengembangkan sayap bisnisnya.
Belum lagi persoalan peraturan pemerintah yang turut menghambat Lotte untuk menambah jumlah gerainya. "Bukannya kami tidak mau investasi di Indonesia, tapi kami ikut aturan pemerintah saja,"ujarnya pada KONTAN Kamis (22/1).
Alhasi, Lotte Mart tidak akan bisa memenuhi target pembukaan gerai baru di Indonesia. Sebelumnya, pada 2011 lalu, Lotte Mart menargetkan bisa membuka 100 gerai di Indonesia. Saat itu, Lotte Mart memang baru saja melakukan ekspansi bisnisnya di Indonesia.
"Pada 2018 nanti tidak akan sampai 100 gerai. Awalnya kami masuk memang inginnya agresif tapi kami kesulitan mencari lokasi ditambah dengan adanya regulasi pemerintah,"katanya.
Selain itu, Engeline bilang penambahan toko yang tumbuh terlalu cepat ternyata juga tidak baik untuk kesehatan keuangan perusahaan. Maka tidak heran jika Lotte Mart hanya menargetkan membuka sembilan gerai baru pada tahun ini.
Kesembilan gerai tersebut terdiri dari empat gerai perkulakan (wholesale), satu gerai hypermarket, dan empat gerai supermarket. "Kami memang inginnya penambahan toko tumbuh seperti ini saja karena kami pikir pertumbuhannya lebih sehat,"ujar Engeline.
Untuk lokasinya, Engeline menyebut sebagian besar gerai yang akan dibuka pada tahun ini akan dibuka di luar Jakarta seperti pembukaan gerai perkulakan baru yang akan dibangun di Surabaya, Jember, dan Tasikmalaya. Sementara itu, untuk pembukaan gerai baru di Jakarta kemungkinan besar hanya akan ada satu hingga dua gerai supermarket yang dibangun di Jakarta
Gerai-gerai baru tersebut kemungkinan besar juga akan banyak dibuka pada semester II tahun 2015. Engeline menyebut dalam waktu dekat ini, Lotte Mart telah merencakan untuk membuka gerai hypermarket baru di Bandung pada 26 Maret 2015. Kemudian menyusul pembukaan satu gerai perkulakan baru di Tasikmalaya yang rencananya akan diresmikan pada Juni 2015 mendatang.
Selebihnya. Engeline masih belum mau menjabarkan lebih lanjut karena sebagian lokasi yang menjadi incara belum semuanya tersedia. "Dari sembilan target kami ada sebagian yang sudah kami miliki lahannya namun ada yang belum dan masih mencari lokasi strategis. Selain itu, kami juga perlu mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai sehingga pembukaan gerai baru tidak selalu semulus harapan,"ujarnya.
Dengan pembangunan sembilan gerai baru pada tahun ini, Lotte Mart akan memiliki 47 gerai di penghujung tahun 2015. Saat ini sendiri Lotte Mart telah memiliki sebanyak 38 gerai yang sudah tersebar di Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Dari 38 gerai tersebut terdapat 24 gerai perkulakan, 13 gerai hypermarket, dan 1 gerai supermarket.
Dengan komposisi gerai tersebut, bisnis perkulakan pun masih memberikan kontribusi terbesar bagi perusahaan. Engeline menyebut porsi perkulakan bisa menyumbang 70% dari seluruh pendapatan perseroan. Sisanya sebesar 30% didapat dari hypermarket dan supermarket.
Sejalan dengan ekspansi gerai yang tidak terlalu agresif, Engeline pun menyebut pertumbuhan pendapatan perusahaan juga tidak akan agresif pada tahun ini. Tanpa menyebut angka secara detail, dia memprediksi pertumbuhan Lotte Mart pada tahun ini hanya akan mencapai single digit.
Pertumbuhan yang moderat ini dipengaruhi oleh persaingan yang semakin ketat di bisnis ritel. Selain itu, pemain di sektor ritel yang menjual kebutuhan sehari-hari pun tidak akan pernah mengalami kenaikan yang terlalu bombastis.
"Pastinya pertumbuhan perdapatan kami masih lebih bagus dari inflasi tahun ini karena kami optimis kondisi ekonomi akan lebih baik daripada tahun 2014 lalu,"kata Engeline.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
