kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Madu bisnis Nanik Soelistiowati dari pisang goreng madu (3)


Sabtu, 30 November 2019 / 11:50 WIB
Madu bisnis Nanik Soelistiowati dari pisang goreng madu (3)


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepak terjang Nanik Soelistiowati dalam mengembangkan usaha Pisang Goreng Madu Bu Nanik tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama yang apik dengan kedua buah hatinya. Dari inovasi sang anak lah produk pisang madu racikannya bisa dinikmati oleh banyak pihak di sejumlah wilayah.

Apalagi, perempuan yang gemar berpakaian kebaya ini sudah memberi petuah kepada kedua anaknya.
"Kalau mau kerja di perusahaan bisa dapat gaji besar tapi milik orang lain. Kerja sama Mami, memang kecil dan sulit, tapi ini milik sendiri," paparnya.

Dan beruntunglah dirinya mempunyai kedua anak yang melek gadget serta digital. Ia bercerita, awal-muasal Pisang Goreng Madu Bu Nanik terkenal luas di seantero Jakarta adalah berkat upaya anak kedua yakni Michelle K. Molloy yang mendaftarkan usaha sang bunda g sebagai salah satu merchant layanan antar makanan ojek online pada 2014 silam.

Sebelumnya, Nanik dan sang anak sudah membuat kesepakatan manajemen. Dirinya mengurusi dapur alias produksi pisang madu, dan sang anak di urusan pemasaran. Hasilnya pun langsung moncer. Pesanan pisang madunya mulai mendapat respon positif dan mengurangi antrean di gerainya yang ada di bilangan Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Tapi kendala datang, saat ada teman dari sang anak yang tengah ngidam ingin dikirim pisang madu yang fresh ke Bali. Setelah dilihat-lihat, akhirnya ia memakai jasa pengiriman Paxel yang diklaim bisa sampai di hari yang sama. Dan ternyata betul adanya.

"Dari situ saya kepikiran kenapa tidak mengambil kesempatan ini," tutur Michelle yang menjabat sebagai Chief Operation Officer CV Bu Nanik Group kepada KONTAN.
Akhirnya, ia kepikiran untuk ekspansi lebih lanjut untuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan mengandalkan jasa kurir. Dan hingga kini, dirinya sudah melakukan pengiriman pisang madu ke 12 kota yang ada di Jawa dan Bali.

Agar pisang goreng madu yang dikirim bisa tahan lama, Michelle merancang kemasan yang sudah ada petunjuk cara memanasinya setelah sampai. Dan pisang goreng yang diklaim tanpa pengawet ini bisa tahan tiga hari.

Untuk tetap mempertahankan bisnis, Nanik juga mulai berinovasi. Misal dari pilihan bentuk pisang goreng madu. Mulai dari ukuran, tambahan topping dan kemasan. Rencana lainnya adalah membuat dapur yang terpusat.

Tapi, Nanik belum berencana membuka kemitraan usaha karena masih fokus menjaga kualitas produk.    

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×