Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Makin beragam tawaran kemitraan untuk berbisnis stasiun pengisian bahan bakar (SPBU). Setelah Pertamina sebagai pioner kemitraan di bisnis tersebut, kini pesaing terdekat yakni Shell Indonesia mulai menawarkan kemitraan usaha dengan sistem mitralah sebagai pengelola SPBU alias dealer owned dealer operated (DODO).
Shell Indonesia mulai menawarkan kemitraan usaha dengan nilai investasi Rp 4 miliar dan mitra wajib menyediakan lahan minimal 1.000 m2. Sedangkan Pertamina, menurut cacatan KONTAN, menawarkan kemitraan SPBU dengan investasi sekitar Rp 6 miliar - Rp 20 miliar sesuai dengan jumlah dispenser. Mitra juga harus menyediakan lahan antara 1.200 m2 - 1.400 m2.
Nah, Erwin Halim, pengamat Waralaba dari Proverb Consulting masih melihat peluang investasi dari bisnis SPBU masih tetap ada. Tapi itu sangat dipengaruhi oleh lokasi usaha, peralatan dan perizinan yang valid.
Kalau hal tersebut dipenuhi, ke depan tentu bisa membantu perluasan SPBU di lokasi yang dipilih. Selai itu kapasitas dispenser yang tersedia juga mempengaruhi pendapatan bagi mitra.
“SPBU yang terletak di lokasi yang sesuai akan menjadi mesin uang sebaliknya jika salah akan menyebabkan kebakrutan dalam waktu dekat,” katanya kepada KONTAN.
Maka ia menyarankan bagi setiap mitra perlu mencari lahan SPBU dengan teliti. Baik untuk bermitra dengan SPBU Shell Indonesia maupun dengan SPBU Pertamina. Namun Erwin menilai menjadi mitra SPBU Pertamina akan menjadi peluang kemitraan yang bagus kedepannya.
Sebab perusahaan negara tersebut punya jaringan dan distribusi yang lebih luas. Kelebihan lain dari SPBU Pertamina ketimbang Shell adalah harga jual dari sejumlah BBM Pertamina masih lebih murah dari SPBU Shell Indonesia. Terutama BBM non subsidi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News