kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Mangga yuwen: Beredar di tangan kolektor (1)


Rabu, 01 Agustus 2012 / 19:43 WIB
ILUSTRASI. Kode redeem PUBG Mobile terbaru Juli 2021, segera klaim untuk mendapatkan Set gratis!


Sumber: Kontan 3/7/2012 | Editor: Havid Vebri

Mangga yuwen asal-usulnya dari Taiwan. Merambah Indonesia sejak empat tahun lalu, mangga ini mulai populer dua tahun terakhir.
Meski punya potensi besar, hingga saat ini, belum ada pembudidaya mangga yuwen secara luas, seperti dalam bentuk perkebunan.

Sebagian besar pembudidaya mangga yuwen terbatas pada jual-beli antarkolektor, yang suka mencari bibit tanaman langka maupun tanaman baru.
Padahal, warna buah yang merah menyala bisa menjadi daya tarik bagi mangga yuwen sebagai menjadi tanaman hias depan rumah.

Dengan kelebihan biji yang tergolong tipis namun daging¬nya lumayan tebal plus rasa yang cukup manis, mangga ini bisa menjadi santapan sehari-hari. Apalagi mangga yuwen sangat mudah untuk dibudi¬dayakan. Cukup dengan memberikan pupuk dasar NPK dan menyiram sekali sehari, tanaman ini bisa berkembang dengan pesat.

Adalah Deni Hadian, Kepala Pemasaran Sentra Tani Bogor, yang bermarkas di Perum Indraprasta Bogor, Jawa Barat, yang telah membudidayakan bibit mangga yuwen sejak dua tahun lalu. Di Sentra Tani ia membudidayakan yuwen di atas lahan sekitar 6.000 m².

Untuk menghasilkan bibit mangga yuwen yang siap jual, butuh waktu dua hingga tiga bulan. Setelah berumur tiga bulan, bibit mangga yuwen sudah memiliki ketinggian sekitar 50 centimeter (cm) - 70 cm. Dengan ketinggian tersebut, bibit dijual Rp 250.000 per bibit. "Sebagian besar pelanggan kami masih kalangan kolektor," ujarnya.

Karena produksinya sudah lancar, Sentra Tani Bogor sudah bisa menjual lebih dari 50 batang bibit per bulan. Omzet yang diperoleh sekitar belasan juta perbulan, dan meraup laba bersih 30%.

Pembudidaya lain adalah Edy Sumulur, asal Pasuruan, Jawa Timur. Edy telah mulai membudidayakan bibit mangga yuwen sejak dua tahun terakhir.
Ia menjual bibit mangga yuwen Rp 100.000 - Rp 150.000 per batang. Dalam sebulan ia meraup omzet sekitar Rp 10 juta.

Menurutnya, mangga yuwen masih baru di Indone¬sia dan belum ada yang berani menanam bibit ini dalam jumlah besar karena harganya yang mahal.Dus, sebagian besar pemesan bibit mangga yuwen yang dibudi¬dayakan Edy digunakan seba¬gai tanaman hias, karena buah mangga ini yang merah menyala cukup indah dipandang mata.

Parta Suhandra, pembudi¬daya bibit mangga yuwen asal Bogor juga merasakan, sebagian besar peminat tanaman ini adalah kolektor. Kapasitas produksi bibit milik Parta sendiri masih kecil. Ia rutin menjual tanaman itu ke para kolektor dengan harga Rp 150.000 - Rp 250.000 per batang. Dalam sebulan ia bisa menjual 10 batang bibit, dengan omzet sekitar Rp 3 juta.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×