kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manis nian produksi gula semut di Jogja (1)


Rabu, 29 Juni 2016 / 13:30 WIB
Manis nian produksi gula semut di Jogja (1)


Reporter: Teodosius Domina | Editor: Rizki Caturini

Baru-baru ini wilayah Kulonprogo, Yogyakarta, sedang moncer di media sosial karena objek wisata Kalibiru yang terletak tak jauh dari Waduk Sermo. Tempat tersebut biasanya dikunjungi anak muda karena menampakkan keindahan alam dan menarik dijadikan objek fotografi.

Namun tak jauh dari situ terdapat sentra produksi gula semut organik yang layak dikunjungi, apalagi bila Anda peduli terhadap kesehatan. Gula semut memang terbukti memiliki kandungan yang lebih baik dibanding pemanis jenis lain. Selain itu, beberapa produsen gula semut juga mencampurkan berbagai rempah-rempah, seperti temulawak, jahe, dan lain-lain sehingga bisa tinggal diseduh begitu saja.

Sentra produksi gula semut ini tepatnya terletak di beberapa desa di Kecamatan Kokap, Kulonprogo, diantaranya desa Hargotirto, Hargorejo, dan Hargowilis. Kecamatan Kokap memiliki jarak sekitar 15 kilometer ke arah barat dari Kota Wates, ibukota Kabupaten Kulonprogo. Selain menggunakan kendaraan pribadi, kecamatan Kokap bisa dijangkau dengan kendaraan umum, yaitu angkudes dan bus umum.

Untuk menuju Hargotirto, misalnya, jalan yang harus ditempuh cukup mudah. Desa ini terletak di sebelah wilayah Waduk Sermo. Jadi, Anda cukup mengikuti petunjuk jalan menuju Waduk Sermo. Jalan menuju wilayah ini merupakan jalan beraspal dan cukup terawat. Hanya saja, karena terletak di wilayah pegunungan, Anda harus berhati-hati dalam berkendara.

Setelah melewati waduk tersebut Anda sudah tiba di wilayah Desa Hargotirto. Sesampainya di desa tersebut, di beberapa tempat strategis terdapat papan petunjuk yang menunjukkan lokasi rumah yang memproduksi gula semut.

Rohmadi Suropati menuturkan dulunya para perajin gula semut merupakan produsen gula merah atau biasa disebut juga dengan gula jawa dan gula nira. Di beberapa daerah gula merah berbentuk silinder karena dicetak menggunakan bambu, tetapi di Kulonprogo bentuknya setengah lingkaran karena dicetak menggunakan batok kelapa. "Tetapi harga gula cetak tidak stabil karena sering dimainkan tengkulak. Setelah kami dapat informasi kalau pasar gula semut lebih baik, kami membuat kelompok usaha yang memproduksi gula semut," tuturnya.

Ia menjelaskan lebih lanjut di Kokap sendiri ada sekitar 7 kelompok usaha. Satu kelompok usaha bisa terdiri dari ratusan petani. Di kelompoknya, ada sekitar 600 petani yang bergabung.

Biarto, ketua kelompok usaha yang tinggal di Dusun Sekendal menjelaskan dalam seminggu, kelompoknya bisa memproduksi sekitar 1 ton gula semut. Aaat ini, harga gula semut per kilogram dibanderol Rp 20.000. Praktis dalam satu minggu, penghasilan yang didapat sekitar Rp 20 juta. "Gula produksi kami kebanyakan dibeli eksportir. Gula semut lebih diminati pembeli dari Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa," imbuhnya.

Selain memproduksi gula semut rasa originial, Rohmadi juga mengombinasikan dengan jahe, temulawak, vanilla, kunir asam, dan kayu manis. "Kalau dari kami harganya sekitar Rp 20.000 per kilogram. Tapi kadang harganya sedikit naik atau turun," tambahnya.    

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×