kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Manis rasa buahnya, tinggi harga bibitnya


Rabu, 24 Juli 2013 / 12:16 WIB
Manis rasa buahnya, tinggi harga bibitnya
ILUSTRASI. Dana pensiun.


Reporter: Marantina | Editor: Dupla Kartini

Ada tanaman baru yang bisa diburu para pencinta tanaman, yaitu tanaman sawo hitam atau black sapote. Tanaman ini  belum begitu terkenal di kalangan masyarakat Indonesia dan belum banyak memilikinya. Maka tidak aneh kalau sawo hitam juga masih digolongkan sebagai tanaman langka.

Tanaman black sapote berasal dari Amerika Latin ini dan masuk ke Indonesia sekitar sepuluh tahun yang lalu.

Eko Nugroho, salah seorang pembudidaya tanaman sawo hitam di Malang, Jawa Timur menceriterakan, ketika masih muda, tanaman ini berwarna hijau. Namun, jika sudah matang, sawo hitam pun berubah warna menjadi cokelat kehitaman, baik dari kulit hingga dagingnya.

Dari luar, buah tanaman dengan nama latin Diospyros digyna tampak seperti buah kesemek. Memang, kata Eko, sawo hitam masih kerabat dengan kesemek.

Di beberapa negara, sawo hitam juga disebut buah puding cokelat. Rasa buahnya?  "Rasanya manis seperti puding cokelat, dan lebih manis dari sawo biasa," ujar pria yang sudah mulai menanam sawo hitam sejak 2008 ini.

Peluang fulus dari tanaman sawo hitam ini sangat menggiurkan. Soalnya, pembudidaya tanaman buah ini, masih sedikit sehingga tidak banyak pesaing.
 
Hal senada dikemukakan Parta Suhanda, pemilik Angel Nursery. Pembudidaya sawo hitam lain asal Bogor, Jawa Barat ini mengatakan,  hingga saat ini buah sawo hitam tidak dijual di pasar atau swalayan. Maka, baru sedikit saja orang yang mengetahui mengenai sawo hitam. Parta pertama kali menanam sawo hitam tahun 2010.

Rata-rata pembudidaya sawo hitam adalah juga penjual bibit tanaman ini. Lantaran buahnya belum banyak, tidak jarang buah sawo hitam dikonsumsi sendiri oleh pembudidayanya. Padahal, sebetulnya prospek bisnis buah sawo hitam ini sepertinya bagus. Soalnya, daging buah sawo hitam yang sangat manis, selain dimakan langsung, juga bisa diolah menjadi minuman atau juga makanan pencuci mulut. "Sudah ada juga yang memakai sawo hitam sebagai bahan baku es krim," tutur Parta.

Karena belum banyak yang membudidayakan sawo hitam, harga bibitnya masih mahal. Eko, misalnya, membanderol bibit sawo hitam seharga Rp 175.000 – Rp 350.000 per pohon dengan ukuran 50 cm hingga 1 meter.

Pembelinya tersebar di berbagai pelosok di Pulau Jawa. "Yang saya lihat, belum banyak orang yang tahu tentang buah sawo hitam, jadi belum banyak yang tertarik untuk membudidayakan tanaman ini," kata dia.

Harga bibit yang dikembangkan Parta juga tidak terpaut jauh. Ia mematok harga Rp 200.000-Rp 400.000 untuk bibit tanaman sawo hitam yang berukuran 70 cm hingga satu meter. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×