Reporter: Dinda Audriene Muthmainah | Editor: Rizki Caturini
Salah satu desert yang populer di lidah masyarakat Indonesia adalah puding. Banyak pelaku usaha yang merasakan manisnya laba dari bisnis ini.
Untuk menarik minta konsumen, belakangan banyak dari mereka berusaha menampilkan produk puding dalam berbagai bentuk serta warna yang menarik dan lucu.
Seperti dilakukan kakak adik Adrian Christopher Agus dan Eugenia Christopher Agus. Di bawah bendera Puyo Dessert, mereka merintis bisnis ini sejak Juli 2013. Sejak awal merintis usaha, mereka sudah kepikiran untuk membuat puding dengan kamasan atau packaging lucu dan unik.
Ide itu didapat setelah maraknya postingan makanan lucu di sosial media. Dengan modal awal Rp 5 juta, mereka langsung melakukan eksperimen.
Produksi awal dicoba dulu ke keluarga dan teman-temannya. Setelah mendapat banyak komentar positif, keduanya percaya diri untuk menjual produk mereka melalui Instagram.
Selain bentuknya unik dan lucu, Puyo juga berbeda dengan puding lainnya, terutama bahan dasar dan rasanya. Antara lain tidak menggunakan susu hewani, tapi susu nabati yang lebih sehat.
Selain itu, Puyo juga menawarkan rasa-rasa tak biasa, misalnya ubi ungu, permen karet, pisang, teh hijau, stroberi, cokelat, mangga, dan hazelnut yang disajikan dengan warna puding yang menarik dan berbeda satu sama lain. "Total ada sembilan varian rasa," kata Adrian kepada KONTAN.
Lantaran warna, rasa, dan packaging-nya unik dan menarik, Puyo pun laris diburu anak muda. Namun, karena pembeliannya secara online, beberapa konsumennya merasa keberatan untuk menerima delivery makanan.
Akhirnya Puyo rajin mengikuti bazar makanan. Saat ini, Puyo sudah memiliki enam gerai di mal-mal yang berlokasi di Jakarta dan Tangerang.
Dalam sehari, produksi Puyo bisa memproduksi lebih dari 3.000 cup untuk dikirim ke berbagai konternya. Puding tersebut dijual dengan harga Rp 12.500 per cup. Dari bisnis puding ini, Adrian dan Eugenie bisa meraup omzet ratusan juta per bulan.
Pemain lainnya adalah Susan, pemilik Soft Pouding di Tangerang ini. Soft Pouding memiliki 12 varian rasa, sepetri ubi ungu, bubble gum, hazelnut, lychee, oreo, green tea, dark choco, mango, peach, dan stroberi.
Untuk melebarkan usahanya, Sudan menawarkan sistem kemitraan. Saat ini, mitra usahanya sudha tersebar di di berbagai kota, seperti Jabodetabek, Pekanbaru, Bali, dan Makassar. “Saya pakai sistem mitra, jadi konsumen yang ingin membeli bisa langsung ke mitra terdekat. Saya hanya menerima orderan mitra, bukan eceran,” tutur Susan.
Dalam sehari, rata-rata Susan memproduksi 400 cup, dengan harga jual Rp 12.500. Omzetnya mencapai Rp 150 juta per bulan. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News