Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Rizki Caturini
Inovasi minuman dingin makin banyak dijajakan di berbagai tempat jualan di negeri ini. Salah satunya adalah minuman teh susu dengan tambahan bulir-bulir bubble di atasnya. Adalah CV Ansena Group dari Solo, Jawa Tengah, yang menjajakan minuman ini dengan merek dagang Celsi Milktea.
Ansena Group menawarkan teh susu dengan tujuh rasa taburan di atasnya (topping) yang bisa dipilih yakni madu, leci, cokelat, stroberi, mangga, melon, dan talas.
Darryl Moses Yusuf, Manajer Pemasaran CV Ansena Group, mengatakan, usaha ini mulai berdiri pada 2011. Setahun beroperasi, tahun 2012, Celsi Milktea mulai menawarkan kemitraan kepada masyarakat. Saat ini sudah ada 42 mitra yang bergabung. Lokasi usaha para mitra tersebar di berbagai daerah seperti Solo, Jakarta hingga Manado dan wilayah di Sulawesi Utara.
Paket investasi yang ditawarkan sebesar Rp 13 juta. Dari dana itu mitra mendapatkan perlengkapan produksi, seperti gerobak atau booth, neon box, cup sealer, topping container, ice container, serta bahan baku seperti bubuk susu teh lengkap dan aneka taburan bubble. Kepada mitra juga akan diberikan CD tutorial sehingga tidak perlu lagi ada pelatihan langsung dari pusat. Kata Darryl, pelatihan lewat CD sudah cukup karena mengoperasikan bisnis ini relatif mudah.
Kemitraan ini tidak membebankan biaya royalti bagi mitra. Namun, mitra hanya wajib membeli bahan baku dari pusat. "Untuk bubuk Milktea, pusat juga memesan dari importir asal Taiwan langsung. Karena bubuk minuman yang dijual tersebut tidak diproduksi di dalam negeri," kata Darryl.
Kelebihan produk minuman dingin ini, menurut Darryl, adalah bubuk Milktea yang dibuat menggunakan gula palem asli. Untuk rasa teh, menggunakan bubuk teh hijau. Sehingga, rasa minuman ini cukup khas. Dia yakin, penggemar minuman teh susu dengan bubble ini digemari oleh berbagai kalangan umur, baik muda maupun tua.
Harga juga produk yang ditawarkan cukup terjangkau dari Rp 10.000 hingga Rp 13.000 per gelas. Harga jual bisa disesuaikan dengan lokasi jualan masing-masing mitra. Darryl bilang, mitra bisa mencapai penjualan sebanyak 50 porsi per hari. Atau jika lokasinya cukup strategis, mitra bisa mencapai penjualan sebanyak 70 gelas per hari. Dari perkiraan itu, maka estimasi omzet minimal yang didapat bisa mencapai Rp 15 juta.
Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, gaji pegawai, sewa tempat, dan biaya operasional lainnya, mitra masih akan mendapat laba bersih sekitar Rp 4 juta per bulan. Sehingga prediksi balik modal bagi mitra sekitar tiga bulan.
Mitra tidak harus menyiapkan lokasi usaha yang terlalu luas karena booth Milktea Cesi tidak terlalu memakan banyak tempat. Sepanjang tahun 2014 ini, Ansena Group ini menargetkan akan menambah 50 hingga 100 gerai Celsi Milktea. Anda tertarik mencoba?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News