CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Mari berkebun buah naga kuning (1)


Rabu, 21 Januari 2015 / 14:48 WIB
Mari berkebun buah naga kuning (1)
ILUSTRASI. Selain baik untuk jaga kecantikan kulit, simak beberapa manfaat kolagen bagi kesehatan tubuh berikut ini.


Reporter: Tri Sulistiowati, Yuthi Fatimah | Editor: Havid Vebri

Melihat buah naga warna merah dan putih sudah bukan lagi hal baru. Tapi, beberapa tahun terakhir, ada varian lain dari buah yang berasal dari Meksiko, Amerika Tengah ini. Yakni, buah naga kuning.

Bukan hanya warnanya yang berbeda. Bentuk buah naga kuning ini juga beda dari jenis buah naga merah atau putih. Kulit buah naga kuning mengeluarkan duri menyerupai kaktus. Meski begitu, rasa buah ini lebih manis dan segar bila dibandingkan dua jenis lainnya.

Namun, dari sisi kesehatan, manfaatnya sama dengan jenis lainnya. Yakni, dapat menurunkan kolesterol, menetralisir racun, mencegah kanker, dan lainnya. Lantaran bentuknya unik dan rasanya lebih manis, belakangan banyak orang membudidayakan naga kuning. Salah satunya adalah Soerjanto Hadiwin asal Mojokerto, Jawa Timur.

Ia sudah membudidayakan buah naga kuning sejak tahun 2013 lalu. Soerjanto mempunyai dua lokasi budidaya di Mojokerto dan Prigen, Jawa timur. Saat ini, ia sudah memiliki sekitar 500 pohon buah naga kuning. "Buah naga jenis ini masih jarang dibudidayakan," katanya pada KONTAN.

Makanya, tak heran bila harga jual buah ini cukup mahal. Soerjanto membanderol harga buah naga kuningnya Rp 200.000 per kilogram (kg). Bandingkan dengan buah naga merah yang hanya sekitar Rp 20.000 per kg.

Sekali panen, Soerjanto bisa memetik 20 kg buah naga kuning, dengan omzet sekitar Rp 4 juta. Sedangkan keuntungannya sekitar 80% dari omzet. Soerjanto mengaku, saat panen kedua jumlah panennya lebih banyak. "Kalau panen pertama memang masih sedikit," tambahnya.

Seluruh hasil panen didistribusikan ke ritel modern. Pembudidaya lainnya adalah Agus Rhoma asal Malang, Jawa Timur. Agus sudah mengembangkan perkebunan buah naga sejak tujuh tahun lalu. Jenis buah naga yang ia kembangkan adalah buah naga merah, buah naga super red hybrid, dan buah naga kuning.

Khusus buah naga kuning, ia baru membudidayakannya sekitar lima tahun lalu. Di bawah bendera CV Naga Jaya Makmur, Agus mengembangkan naga kuning ini mulai dari pembibitan hingga buah di lahan 3 hektare (ha). Dari lahan itu, seluas 0,5 ha khusus buah naga kuning.

Lahan itu bisa menghasilkan 2.000 buah naga kuning yang masa panennya sekitar satu tahun sampai dua tahun. "Setiap pohon bisa menghasilkan 2 kg-3 kg," ujar Agus. Ia memasok hasil panen ke sejumlah supermarket di sekitar Malang. Harga jualnya  berkisar Rp 75.000–Rp 100.000 per kg.

Dalam sebulan, Agus bisa menjual 400 kg buah naga kuning, dengan omzet Rp 30 juta per bulan. Keuntungan bersihnya 70%–80% dari omzet.               

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×