kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih banyak danau, pesanan sepeda air akan terus naik


Jumat, 07 Januari 2011 / 15:50 WIB
Masih banyak danau, pesanan sepeda air akan terus naik


Reporter: Dharmesta, Mona Tobing | Editor: Tri Adi

Permintaan sepeda air terus meningkat seiring bermunculan tempat hiburan baru yang menawarkan wisata air. Lonjakan permintaan sepeda air terutama datang sepanjang 2010, dengan kenaikan hingga mencapai 50% ketimbang 2009.

Saat ini, tempat wisata yang menawarkan permainan air kian menjamur. Bahkan, tak hanya tempat hiburan, beberapa pusat belanja dan resto keluarga juga melengkapi fasilitas dengan permainan air. Tak heran, permintaan pelbagai alat permainan air pun terus meningkat.

Salah satunya, sepeda air. Ebel Yasir, produsen sepeda air asal Solo, Jawa Tengah mengatakan, penjualan sepeda air di 2010 melonjak hingga 50% dibandingkan dengan 2009. "Ini karena banyak taman hiburan yang bermunculan," ujarnya.

Dalam sebulan, Ebel mampu menjual lima hingga tujuh sepeda air. Dengan harga Rp 7 juta per unit, ia pun bisa mengantongi omzet Rp 30 juta hingga
Rp 45 juta saban bulan.
Ebel telah memasarkan sepeda air ke seluruh Indonesia, tapi pesanan paling banyak tetap datang dari Jakarta dan sekitarnya.

Peningkatan omzet pun dialami Sugiyono. Pemilik Rumah Fiber di Solo ini bisa meraup omzet hingga Rp 72 juta tiap bulan dari penjualan sepeda air.

Sugiyono bilang, konsumennya adalah industri pariwisata, restoran apung, pemancingan, dan pengembang perumahan. Ia pun pernah memasok sepeda airnya ke Perumahan Pertamina di Cikarang.

Namun, berbeda dengan Ebel, Sugiyono justru menuai banyak pelanggan dari pasar di luar Jawa. Soalnya, "Jumlah danau di luar Jawa lebih banyak," tutur pria yang mulai memproduksi sepeda air sejak tahun 2004. Di luar Jawa, ia mengirim sepeda airnya ke Sumatra, Kalimantan hingga Papua.

Sugiyono membuat dua model sepeda air. Yakni, model angsa dan kuda laut, baik dengan satu atau dua pengayuh. Sepeda air satu pengayuh dibanderol Rp 4,5 juta per unit. Sedangkan sepeda dengan dua pengayuh dijual Rp 7,2 juta per unit. "Sampai saat ini, model dua pengayuh paling banyak diminati," ujarnya.

Selain memajang sepeda airnya di showroom, Sugiyono juga berjualan melalui internet. "Lebih banyak yang memesan lewat internet," kata dia.

Tak hanya memoles sepeda dengan bentuk yang bagus, produsen sepeda air juga harus memperhatikan sisi keamanan dan kualitas. Ebel menggunakan bahan baku dari fiberglass yang kuat. Dari sisi keamanan, dia selalu menyertakan pelampung pada baling-baling sepeda air.

Keselamatan dan keamanan memang menjadi jaminan nomor satu. Pasalanya, Ebel bilang, jika terjadi kebocoran, taruhannya adalah nyawa. "Lantas, taruhan selanjutnya kredibilitas si pembuat barang," ucap pria yang memulai usaha pembuatan sepeda air sejak 2005.

Ebel yakin, pesanan sepeda air masih akan ramai di tahun-tahun mendatang. Sebab, makin banyak tempat-tempat wisata baru yang dibangun. Bahkan, pengembang perumahan juga gencar membangun fasilitas bermain air di kawasannya.

Sugiyono pun optismis, pasar sepeda air cerah. Apalagi, negeri ini banyak memiliki danau. "Masih banyak danau yang belum dikembangkan pariwisatanya dan belum dilengkapi sepeda air," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×