kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih Mengandalkan Penjualan Lewat Tengkulak


Sabtu, 25 Februari 2023 / 11:15 WIB
Masih Mengandalkan Penjualan Lewat Tengkulak


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  UD Dian Bersaudara adalah salah satu pelaku usaha yang berbasis di Klaten, Jawa Tengah. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ini merupakan produsen alat pertanian berupa cangkul dan arit.

Usaha keluarga yang sudah berjalan sejak 1992 tersebut kini digawangi oleh empat bersaudara, yakni Eko Rahardjo, Wahyu Purnomo, Danang Siswanto dan Dian Arif Setiawan. Nah, menurut Eko Rahardjo, metode penjualan UD Dian Bersaudara sejak usaha itu berdiri hingga sekarang tidak pernah berubah. Penjualan dilakukan secara konvensional atau offline alias langsung di tempat usaha tersebut.

Para pembeli yang biasa ia sebut tengkulak bakal datang langsung ke workshop UD Dian Bersaudara untuk membeli beragam produk alat pertanian. Cara ini sudah dilakukan secara turun-temurun, sejak usaha tersebut didirikan oleh orang tua Eko.

Eko menjelaskan alasannya tetap mempertahankan kearifan lokal dalam memasarkan produknya. Rupanya, ia ingin tetap menjaga pasar alat pertanian yang dijalani.

Apalagi hubungannya dengan para tengkulak juga sudah seperti keluarga. Hal inilah yang membuat dirinya masih tetap memasarkan produk alat pertanian secara tradisional lewat para tengkulak itu.

Meski dipasarkan lewat tengkulak, usaha UD Dian Bersaudara sejauh ini masih berjalan mulus. Omzetnya mencapai puluhan juta rupiah per bulan. Bahkan, pacul, arit dan alat pertanian bikinan mereka berhasil merambah hingga ke pasar di luar Klaten.

"Sudah sampai Pekalongan dan terjauh hingga Malang," katanya kepada KONTAN saat ditemui di Klaten belum lama ini.

Merambah daring

Meski begitu, dirinya juga ingin mengembangkan pasar alat pertanian UD Dian Bersaudara lebih luas lagi. Keinginan untuk memanfaatkan teknologi digital pun terbersit.

Oh ya, sejatinya, UD Dian Bersaudara juga sudah melakoni penjualan melalui saluran daring. Tapi cara pemasaran tersebut dilakukan untuk produk yang berbeda, yaitu peralatan rumah tangga. Mulai dari rak, pagar hingga lubang angin atau roaster.

Lini bisnis ini dikelola oleh saudaranya yang lain. Namun tetap dalam payung bisnis UD Dian Bersaudara.

Sementara Eko memfokuskan diri pada pengembangan pasar alat pertanian, terutama setelah mendapat pembinaan dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA).

Melalui YDBA, Eko mengaku banyak mendapat ilmu baru untuk mengembangkan usahanya. Salah satunya ia sudah menerapkan pembukuan sederhana untuk mengetahui kondisi keuangan usahanya.

Dengan upaya tersebut, pendapatan UD Dian Bersaudara terus tumbuh dan kini sudah meraup omzet Rp 45 juta per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×