kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masker kain kini menjadi bisnis inti pebisnis konveksi


Sabtu, 25 April 2020 / 10:05 WIB
Masker kain kini menjadi bisnis inti pebisnis konveksi


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masker kain sekarang menjadi "kebutuhan pokok" di tengah wabah virus korona. Terlebih, setelah pemerintah mewajibkan masyarakat memakai masker, khususnya masker kain, saat keluar rumah atau beraktivitas di luar ruangan.

Imbasnya, permintaan masker kain pun melonjak. Ini terlihat di media sosial, grup percakapan instan, dan jalan raya, banyak yang menawarkan masker kain sebagai salah satu pelindung dari virus korona.
 
Begitu dengan para pembuat yang tadinya tidak memproduksi, kini, malah ketiban pulung dari membikin masker. Salah satunya: pebisnis konveksi.
 
Ambil contoh, Hikari Gutomo, pemilik Jaya Abadi Promosindo, usaha konveksi yang biasanya memproduksi seragam kantor dan sekolah. Lantaran wabah korona, produksi seragamnya terhambat karena keterbatasan bahan baku dari pemasok serta keterlambatan order dari para konsumen.
Saat bersamaan, ia mendapat pesanan masker kain dari seorang teman yang ingin mendonasikannya bagi para janda, anak yatim, dan warga yang membutuhkan. "Jadi, awalnya tidak ada niat membuat masker kain, tapi ada permintaan dari teman untuk donasi," kata Hikari kepada KONTAN.

Baca Juga: Bisnis UKM ini masih beroperasi hingga tambah pegawai di tengah corona

Berawal dari membantu sang teman, tak disangka, pesanan masker kain justru datang makin deras. Ada yang dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.
Kini, Hikari sanggup memproduksi 50 lusin (600 helai) sampai 120 lusin (1.440 helai) masker kain. Masker bikinannya terbuat dari kain jenis sponbound, cotton combed, oxford, katun.
 
Untuk membuat masker tersebut, dia dibantu delapan penjahit yang bekerja di rumah produksinya di daerah Pabuaran, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Ia membanderol masker kain buatannya dengan harga Rp 15.000 hingga Rp 50.000 selusin.
 
Kalau ada konsumen yang berminat membuat masker di tempat produksinya, maka harus pre order terlebih dahulu. Sebab, Hikari tidak mempunyai stok masker kain jadi. Lamanya proses pemesanan sampai jadi berlangsung antara tiga hari sampai satu minggu.

Untuk kendala dalam bisnis ini, dia mengungkapkan, bahan baku masker yang kini jadi rebutan dengan pemain lainnya. Untungnya, ia masih punya cukup pasokan bahan baku kain sampai akhir April.

Pemain usaha masker kain lainnya ialah Harista Cahyaningtias. Sebelum memproduksi masker kain, ia adalah produsen kaos kaki. Karena permintaan kaos kaki menurun, dia pun banting setir menjadi pembuat masker kain. 
 
Harista memproduksi masker kain di Tambun, Bekasi. Dengan dibantu tiga penjahit, ia bisa memproduksi hingga 500 masker kain per hari, dengan harga Rp 5.000 per helai. Bahan baku masker yang dia pakai adalah kain oxford dan spunbond.
 
Sayang, Harista tidak memerinci pendapatannya. Yang jelas, pembeli yang berminat juga harus memesan terlebih dahulu.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×