kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mebel berusia tua lebih banyak dicari (2)


Kamis, 12 Juni 2014 / 12:56 WIB
Mebel berusia tua lebih banyak dicari (2)
ILUSTRASI. Meski masih bisa menguat, rupiah sulit bertahan di level Rp 15.000. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Rizki Caturini

Jika sekilas melewati sentra mebel bekas di Jalan Pal Meriam, Jakarta Timur, mungkin Anda akan mengira semua perabotan yang terpajang itu baru. Soalnya, di tiap lapak terlihat aneka mebel terpampang rapi seperti layaknya toko mebel yang menjual produk baru. "Padahal, ini semua barang bekas," ucap Komarudin, salah satu pedagang mebel bekas di sentra tersebut.

Pada umumnya para pedagang mebel bekas di sentra ini mendapatkan barang dengan dua cara. Pertama, ada orang yang datang langsung ke lapak untuk menjual barang bekasnya. Harga beli ditentukan setelah melihat kondisi perabot. "Harga bisa nego, tergantung dari seberapa parah kerusakan dan jenis kayunya," tutur Raman, pedagang mebel lainnya.

Para pedagang mebel bekas di sentra ini tidak asal membeli perabot. Mereka lebih suka membeli perabot berbahan kayu jati. Ponirin, pedagang mebel lain di sentra tersebut, menuturkan, kayu jati cenderung lebih kuat dibandingkan kayu lain.

Cara kedua adalah dengan membeli dari tukang pengumpul barang bekas yang lewat. Pengumpul tersebut biasanya berkeliling untuk mencari barang-barang bekas ke perumahan. Mereka biasanya akan mengunjungi sentra barang bekas untuk menjualnya.

Namun, menurut Ponirin, sering pula dirinya mendapatkan barang bekas dari orang Madura. Di Jakarta, orang Madura memang terkenal sebagai pedagang yang mengkhususkan dalam jual-beli barang-barang bekas. Ketika ada bangunan tua yang mau dibongkar, orang Madura pasti yang bertanggungjawab dalam perobohannya. Mereka kemudian memilah-milah seluruh barang yang ada di rumah tersebut, seperti bahan bangunan, perabotan elektronik, ataupun mebel.

Pasokan barang bekas di sentra ini ternyata tinggi juga. Terkadang beberapa penjual mebel bekas di sentra ini tidak memiliki cukup ruang untuk menyimpan semua barang-barang. "Saya memiliki satu lapak lain khusus sebagai gudang penyimpanan mebel," kata Ponirin.

Dari semua produk yang tersedia, mebel bekas yang berusia tua lebih memiliki banyak penggemar. Itu lantaran bahan baku kayu yang digunakan dianggap berkualitas lebih bagus ketimbang kayu produk-produk yang lebih baru. "Harganya bahkan bisa melebihi harga produk baru," tutur Komarudin.

Ketika KONTAN mengunjungi sentra ini, gerai milik Ponirin sedang didatangi satu pembeli. Dia sedang mencari satu set meja dan kursi. Karena barang bekas, pembeli tersebut memeriksa dengan teliti berbagai sudut mebel sebelum memutuskan membeli. Setelah beberapa saat si pembeli memilih sepasang meja dan kursi sembari meminta beberapa perbaikan di beberapa bagian. "Di sini pembeli lebih baik datang langsung, jadi bisa melihat kondisi barang," ucap Ponirin.          

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×