Reporter: Pratama Guitarra, Marantina | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Melahap mi sudah tak asing bagi masyarakat kita. Peminat kuliner asal negeri China ini memang kian meluas. Apalagi, pebisnis kuliner di tanah air semakin kreatif mengolah variasi mi. Salah satunya, Welly Sugianto yang mendirikan usaha Pangsit Mie Tidar Ibu Kota di Surabaya, Jawa Timur.
Usaha yang dirintis sejak 1975 itu menyajikan mi yang dipadu topping khas, berupa racikan ayam jamur manis atau jamur asin.
Ada beberapa varian menu Mie Tidar, antara lain pangsit mie ayam, pangsit mie bakwan, mie ayam, bakwan kuah, song mie bakwan, dan pangsit goreng atau kuah. Satu porsi mi dibanderol seharga Rp 28.000.
Welly menawarkan kemitraan sejak 2011. Sekarang, sudah ada empat gerai Pangsit Mie Tidar yang beroperasi di Surabaya dan Jakarta. "Salah satunya gerai milik mitra yang berlokasi di Jakarta, paparnya.
Anda tertarik berbisnis kuliner ini? Welly menyiapkan dua pilihan paket investasi. Pertama, paket silver dengan investasi Rp 45 juta. Dengan menyetor modal tersebut, mitra akan mendapatkan satu set peralatan rombong, meja kompor dan selang regulator, x-banner, pelatihan karyawan, seragam, mangkok mi, dan tabung gas 3 kilogram (kg).
Lalu, paket gold senilai Rp 75 juta. Fasilitas yang didapat mitra tidak jauh berbeda dengan paket silver. Perbedaannya, mitra paket gold bisa mendapatkan masing-masing dua atau tiga unit perlengkapan usaha. Paket tersebut sudah termasuk franchise fee selama lima tahun.
Welly bilang, mitra wajib mencari lokasi gerai yang strategis dan potensial.
Balik modal 12 bulan
Mengacu gerai yang sudah beroperasi, kata Welly, satu gerai bisa menjual sekitar 40 porsi mie per hari. Jika dihitung, mitra bisa mengumpulkan omzet sekitar Rp 30 juta sebulan.
Apabila, target laba bersih sekitar 22% bisa tercapai, mitra diproyeksikan sudah balik modal dalam waktu 12 bulan. Pihak pusat akan mengutip biaya royalti sebesar 4% dari omzet bulanan mitra.
Nah, untuk menjaga kualitas rasa mi di setiap gerai, Welly mewajibkan mitra membeli bahan baku dari pusat, berupa mi, ayam jamur, pangsit serta bakwan.
Pengamat waralaba, Amir Karamoy menilai, pasar produk yang ditawarkan Pangsit Mie Tidar Ibu Kota terbuka lebar. Pasalnya, mi termasuk kuliner yang sangat diminati orang Indonesia. "Sehingga, prospek untuk berkembang cukup besar. Dari segi pasar, saya rasa tidak ada masalah," ujarnya.
Meski demikian, ia mengingatkan pemilik usaha supaya tetap menonjolkan keunggulan produknya, terutama dari cita rasa. Pasalnya, yang paling utama dari bisnis kuliner adalah rasa yang enak dan bisa diterima lidah banyak orang.
Amir bilang, mengingat persaingan bisnis kuliner cukup ketat, termasuk yang menawarkan kemitraan, maka pemilik usaha harus mampu mempertahankan kualitas rasa. Selain itu, harga yang kompetitif. "Ini yang harus dijaga supaya bisa berkembang," tutur Amir.
Kemudian, pemilik usaha harus bisa memikirkan cara berpromosi yang efektif dan memperkuat branding.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News