Reporter: Jane Aprilyani, Merlina M. Barbara | Editor: Tri Adi
Pembudidayaan melati gambir tidak repot. Selain tanam biji, bisa juga lewat okulasi dan stek. Yang penting, perawatannya harus lebih jeli, terutama menyangkut pemeliharaan tanah dari rumput-rumput liar dan pemberian pupuk secara teratur agar perkembangan tanaman bisa lebih maksimal.
Melati yang banyak dijadikan tanaman penghias rumah ternyata tak sulit membudidayakannya. Tanaman ini dapat dikembangkan dengan berbagai cara, antara lain melalui biji, okulasi, ataupun stek.
Alex Amsory, pemilik gerai tanaman hias RGM Nursery mengembangkan tanaman melati gambir melalui sistem stek. Awalnya, cukup siapkan gelas air mineral yang sudah dilubangi, kemudian isi dengan tanah merah, siram air secukupnya. Barulah setelah disiram, siapkan perangsang akar merek rotoon, lalu campurkan air dan diaduk seperti menjadi pasta. "Potong atau setek ujung melati gambir, kira-kira 10 cm," ujarnya.
Setelah itu, Alex mengolesi potongan dengan rotoon yang sudah menjadi pasta, lalu ditancapkan ke media tanam yaitu gelas air mineral yang diisi tanah. Setelah itu, tutup rapat dengan kantong plastik dan ditaruh di tempat teduh selama 20 hari-30 hari. "Setelah keluar akar, buka kantung plastik, dan setelah 2 minggu pindahkan ke media tanam lebih besar seperti polibag ukuran 18 cm-20cm," kata Alex.
Harry Santoso, pembudidaya lain menyarankan, pada pembibitan awal, sebaiknya jangan menggunakan pupuk kimia karena dapat membuat daun menjadi kering dan akarnya mati. Setelah proses ini selesai, taruhlah bibit di tempat yang teduh. "Maksimal terkena sinar matahari sebanyak 30% sampai ada tunas baru," ujarnya.
Pada masa awal, jangan biarkan tanaman mengonsumsi air berlebih, cukup disiram sekali sehari. Ketika sudah mulai mengeluarkan tunas baru dua sampai tiga cabang, bibit di polibag pun sudah siap untuk dipindahkan ke media tanam.
Selain teknik stek, tanaman melati gambir juga bisa ditanam dengan cara okulasi.
Harry Santoso mengatakan, untuk perawatan tanaman, kebersihan tanah di media tanam harus dijaga dari rumput pengganggu dan diberi pupuk secara teratur. Pemupukan pertama diberikan pada saat tanaman berumur 1 bulan dengan 1 sendok makan (sdm) urea.
Pemupukan kedua diberikan pada umur lima bulan dengan 1 sdm TSP dan 1 sdm KCl. Pemupukan berikutnya diberikan pada setiap awal dan akhir musim hujan. Dosisnya harus dinaikkan menjadi 1 sendok, 3 sendok,, dan seterusnya, tergantung ukuran tanaman.
Karena melati gambir memiliki percabangan yang cukup panjang, lebih baik perlu pemangkasan agar dapat merangsang pembuangan. Untuk melindungi dari serbuan ulat, semprotlah tanaman dengan pestisida kurang lebih dua minggu sekali.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News