kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melihat bisnis bakpia made in Surabaya (bagian 1)


Sabtu, 22 Juni 2019 / 10:00 WIB
Melihat bisnis bakpia made in Surabaya (bagian 1)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentra pembuatan bakpia ternyata tak hanya terdapat di Yogyakarta. Siapa sangka jika Surabaya juga memiliki pusat oleh-oleh khas tersebut yang diproduksi oleh warga setempat. Tepatnya di Jalan Pandegiling V, RT 05, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari, Surabaya.

Untuk mencapai lokasi tersebut, para pengunjung harus melewati gang pemukiman penduduk yang cukup sempit. Gang tersebut hanya dapat dilewati satu sepeda motor. Saat KONTAN menyambangi sentra ini harus banyak bertanya pada penduduk sepanjang Jl. Pandegiling V karena lokasi sentra yang kurang strategis.

Dan ternyata sentra bakpia di kota buaya itu sudah ada lama. Sumiarni (62), salah satu perajin di sentra bakpia Pandegiling ini sudah memulai usaha sejak 2005.

"Usaha bakpia saya ini yang paling terakhir dibandingkan dengan usaha bakpia di sekitar sini," ujarnya.

Berbekal resep pemberian seorang teman, ia bersama suaminya, Imam Soepiie berani membuka usaha bakpia khas Surabaya.

Bakpia buatan Sumarni awalnya ditawarkan pada tetangga dan mendapatkan respon positif. Sejak itulah, ibu satu anak ini menambah kapasitas produksi dan mulai menitipkan bakpianya ke beberapa warung kelontong, koperasi dan membuka pesanan khusus untuk hajatan.

Menurut penuturan Sumiarni atau yang akrab disapa Anik, ada tujuh perajin di sentra bakpia Pandegiling. Dari tujuh perajin, hanya empat produsen yang rutin memproduksi bakpia. "Yang lainnya memproduksi kalau ada pesanan saja," jelasnya.

Selain Anik, ada pula Sugiarti, perajin bakpia Pandegiling lain yang juga memulai usaha bakpia sejak 2005. Ia mengatakan bahwa usaha bakpia di sekitar Pandegiling ini dimulai sejak ada warga sekitar mendapatkan resep bakpia dari Yogyakarta. Lalu, Sugiarti yang juga adik dari Anik memulai usaha bakpia khas Surabaya bersama.

"Bukan saya yang jadi pelopor, dulu awalnya tetangga sebelah ini yang dapat resep. Lalu dibagi ke tetangga sekitar, termasuk saya dan kakak saya karena rumah berdekatan," ujarnya.

Sugiarti menjelaskan setiap perajin punya kapasitas yang berbeda saat membuat bakpia. Ia bisa memproduksi rata-rata 300 potong- 400 potong bakpia per hari. Sedangkan Anik memproduksi 200 potong 300 potong per hari. Jumlah tersebut di luar pesanan untuk hajatan atau acara khusus.

Anik menjajakan bakpia per satuan hingga per kotak. Harga per biji sekitar Rp 1.000. Adapun per kotaknya Rp 10.000 isi 10 bakpia. Nah, harga bakpia yang ia patok itu rupanya sama dengan para pembuat bakpia yang lainnya. Rupanya harga tersebut merupakan harga kesepakatan bersama.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×