kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melihat bisnis bakpia made in Surabaya (bagian 3)


Sabtu, 22 Juni 2019 / 10:15 WIB
Melihat bisnis bakpia made in Surabaya (bagian 3)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Siang itu sentra produksi bakpia di Jalan Pandegiling V, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari, Surabaya nampak sepi. Tempat ini berlokasi di antara padatnya pemukiman kota Pahlawan, sehingga cukup sulit menemukan lokasi sentra ini. Apalagi akses kendaraan menuju sentra terbatas.

Hanya motor yang bisa menyisir gang-gang tempat produksi penganan legendaris dari Yogyakarta ini. Kalau Anda menggunakan kendaraan roda empat, harus rela memarkir tepat di depan gang alias pinggir jalan raya. Tapi lokasi, tidak membatasi pesanan bakpia di tempat ini.

Salah satu perajin bakpia Pandegiling, Sumiarni atau yang akrab disapa Anik mengungkapkan meski tempat produksi bakpia miliknya "terpencil", pesanan terus mengalir. Baik itu yang datang secara langsung maupun via WhatsApp maupun pesan singkat. "Beberapa pelanggan pesan jauh-jauh hari lewat WhatsApp," papar pemilik Bakpia Pangli ini.

Bahkan para pelanggan Bakpia Pangli yang datang dengan kendaraan roda empat rela memarkir kendaraannya di depan gang. Anik menuturkan, pesanan banyak datang pada saat banyak orang menggelar hajatan, baik pernikahan ataupun khitanan. Selain itu, beberapa minggu menjelang Idul Fitri, banyak pesanan bakpia berdatangan. "Pesanan banyak datang saat bulan-bulan hajatan," kata Imam Soepiie, suami Anik.

Saat musim hajatan, satu kali pemesanan bisa mencapai 50 kotak–100 kotak berisi 500 potong–1.000 potong bakpia. Jumlah ini bisa naik sampai lima kali lipat dibandingkan kapasitas produksi harian bakpia Pangli yang cuma 200 potong.

Banjir pesanan saat musim hajatan juga diterima Sugiarti, perajin bakpia Pandegiling lainnya. Bahkan pesanan yang ia terima bisa 200 kotak–300 kotak buat hajatan. Padahal di hari biasa, cuma produksi 40 kotak–50 kotak bakpia berisi 400 potong–500 potong. "Kebanyakan nikahan, ada juga buat syukuran atau pengajian," ucapnya.

Dalam mengembangkan usaha bakpia, baik Anik maupun Sugiarti sama-sama mendapat bantuan pemerintah. Dukungan dalam ragam bentuk mulai dari pelatihan kewirausahaan, modal peralatan usaha, maupun stan bazaar di beberapa event kota Surabaya.

Contohnya Anik, pernah mendapat modal usaha Rp 1 juta, yang ia belikan oven kompor serta bahan baku pembuatan bakpia. "Selanjutnya ada ragam pelatihan. Mulai bikin mengolah, mengemas, sampai manajemen keuangan," tuturnya.

Menurut Sugiarti, ada kesempatan mengembangkan pasar dengan mengikuti bazaar di beberapa event besar. Para produsen bakpia diberi fasilitas stan gratis.

Terkadang mereka mendapat bantuan dari mahasiswa yang melaksanakan tugas kuliah. "Usaha bakpia sebenarnya enak karena banyak bantuan," tandasnya serasa heran tidak banyak warga tertarik ikut bisnis.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×